Ini adalah tanggung jawab Korut untuk menunjukkan ketulusannya."
Seoul (ANTARA News) - Korea Selatan (Korsel) akan melanjutkan proyek Olimpiade Musim Dingin lainnya dengan Korea Utara (Korut), meskipun pihak Pyongyang membatalkan pertunjukan budaya gabungan yang kurang dari seminggu lagi, demikian keterangan seorang pejabat pemerintah Korsel, Selasa.
Korut membatalkan pertunjukan budaya gabungan, yang telah dijadwalkan pada 4 Februari, pada Senin malam (29/1), dan menyalahkan media Korsel karena mendorong sentimen publik yang bersifat "menghina".
Namun, Korut dan Korsel masih dalam perundingan mengenai rincian pengiriman atlet Korsel untuk dilatih di resor ski Masikryong Korut, ujar pejabat Kementerian Unifikasi di Seoul.
Pejabat yang meminta jati dirinya tidak dipublikasikan itu, layaknya dilaporkan kantor berita Reuters, juga mengemukakan bahwa tampaknya tidak ada masalah mengenai rencana program pelatihan gabungan.
Mengingat keputusan Korut pada Senin malam, pejabat tersebut mengatakan, tidak mungkin diadakannya pertunjukan gabungan yang diadakan sebelum Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang mulai 9 Februari 2018.
Kementerian Unifikasi Korsel diperkirakan akan mengirim tanggapan resmi terhadap keputusan Korut.
Korut dan Korsel melaksanakan perundingan langka pada awal Januari untuk membawa warga Korut ke Olimpiade Pyeongchang, setelah pemimpin Korut Kim Jong-un mengatakan dalam pidato tahun barunya bahwa dirinya bersedia untuk membuka diskusi dengan Seoul.
Presiden Korsel Moon Jae-in telah melihat tingkat dukungan kepadanya menurun karena tanggapan pemerintahnya terhadap partisipasi Korut dalam Olimpiade, terutama setelah memutuskan untuk membentuk tim hoki es gabungan wanita dengan para atlet dari dua negara Korea untuk Olimpiade Musim Dingin.
Banyak warga Korsel mengeluhkan bahwa tim hoki wanita tersebut --satu-satunya tim gabungan yang akan dibentuk-- tampak tidak adil bagi pemain Korsel. Lebih dari seratus petisi melawan tim gabungan tersebut telah dikirim ke laman web Istana Kepresidenan Gedung Biru.
Pemerintah dan partai oposisi mengkritik keputusan Pyongyang untuk membatalkan pertunjukan pada Selasa, dengan Partai Demokrat milik Moon yang mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa "seringnya melanggar janji akan menyebabkan kepenatan."
"Ini adalah tanggung jawab Korut untuk menunjukkan ketulusannya. Tidak ada gunanya membalik kesepakatan seperti halnya membalik tangan mereka," demikian Partai Demokrat Korsel.
Pewarta: Administrator
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2018