"Masalah sampah adalah masalah kita semua. Sebagai Ibu Kota Jakarta menghasilkan sekitar 7.000 ton sampah perhari. Pada November 2017, Jakarta menghasilkan sekitar 2,3 juta ton sampah per tahun" kata Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan di Mangarai, Jakarta Pusat, Selasa.
Sampah yang dihasilkan tersebut termasuk 54 persen sampah organik dan 14 persen sampah plastik, katanya.
"Penangganan sampah memerlukan peran aktif para warga. Saat ini, kita masih dalam tahap dua dimana Pemda sebagai penyedia jasa, dimana warga membuang sampah, pasukan oranye membersihkan," kata Anies.
Gubernur ingin menuju ke tahap ketiga, dimana warga berperan aktif dalam menjaga lingkungan dengan cara bergotong royong, bekerja bakti dan berani menegur apabila ada yang membuang sampah sembarangan.
"Segala upaya akan semakin bermakna apabila seluruh pihak merasa bertanggung jawab untuk menjaga kebersihan kota ini. Maju kotanya bahagia warganya," kata Anies.
Sementara itu, Duta Besar Norwegia, Vegard Kalee mengatakan lautan dan daerah pesisir memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian, berfungsi sebagai sumber penghasilan dan mata pencaharian bagi ratusan juta orang di dunia.
"Namun, ekosistem laut dan daerah pesisir saat ini mengalami kemerosotan yang sangat tajam," kata Vegard.
Sedangkan Duta Besar Denmark, Rasmus A. Kristensen mengatakan dukungannya terhadap agenda kelautan Indonesia.
"Dalam hal ini, Denmark telah bekerjasama dengan Indonesia dalam memperbaiki pengelolaan limbah padat, termasuk teknologi konversi limbah ke energi dan berkomitmen untuk melanjutkan upaya tersebut," kata Rasmus.
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018