Jakarta (ANTARA News) - Peristiwa alam langka yang terakhir kali terjadi 150 tahun silam akan menghiasi langit malam di beberapa bagian dunia, termasuk Indonesia, pada Rabu malam esok. Oleh karena itu jangan lupakan peristiwa yang hanya ternyata sekali dalam hidup Anda ini.
Gerhana Bulan Total yang lebih populer disebut 'super blood blue moon' akan terlihat pada 31 Januari, dengan paling jelas terlihat di Amerika Utara bagian barat, Asia, Timur Tengah, Rusia dan Australia.
"Super blue blood moon" tercipta dari bulan biru --yakni bulan purnama kedua dalam satu bulan kalender-- yang bersamaan dengan terciptanya supermoon manakala bulan berada pada titik lintasan dan menjadi 14 persen lebih terang dari biasanya.
Fenomena ini juga bersamaan dengan terciptanya "blood moon", yakni momen yang terjadi selama gerhana bulan ketika bulan yang berada di bayang-bayang bumi menampilkan warna merah merona.
Jika manusia yang menghuni belahan timur dunia terakhir kali melihat gerhana bulan total pada 1982, maka bagi manusia yang berada di belahan barat Bumi, terakhir kali melihat gerhana bulan total adalah pada 1866.
Sejajarnya mata hari, bulan dan Bumi akan berlangsung selama satu jam 16 menit dan akan terlihat jelas sebelum fajar 31 Januari di seluruh Amerika Utara, Alaska, Hawaii dan Canada.
Sedangkan bagi mereka yang berada di Timur Tengah, Asia, Rusia Timur, Australia dan Selandia Baru, 'super blue blood moon' bisa disaksikan saat bulan terbit pada 31 Januari malam, demikian Daily Mail.
Pewarta: -
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018