Jakarta (ANTARA News) - Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (DPP PPP) dan Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB) menyatakan, koalisi delapan partai belum ada namun yang terjadi baru sebatas silaturahmi. Demikian dikatakan Sekretaris Jenderal DPP PPP Irgan Chairul Mahfiz dan Sekretaris Jenderal DPP PKB Zannuba Arifah Chasoh atau Yenny Wahid ketika dimintai komentar secara terpisah di Jakarta, Kamis. "Belum ada kesepakatan untuk koalisi dengan partai-partai. Pertemuan tersebut hanyalah silaturrami biasa dalam rangka menyamakan persepsi tentang RUU Paket Politik dan bukanlah reaksi atas pertemuan Golkar dan PDIP di Medan," kata Irgan. Dikatakannya, banyak hal krusial yang dipahami oleh delapan parpol yang hadir, di antaranya menyangkut "electoral threshold" (batas minimal perolehan suara), badan usaha milik partai, dana kampanye, kriteria preside, daerah pemilihan, sistem pemilu, dan jumlah kursi DPR. Karena itu, kata Irgan, pertemuan yang berlangusng pada Selasa (26/6) malam tersebut akan terus ditindaklanjuti pada waktu yang akan datang. Dikatakannya, delapan partai bersepakat bahwa koalisi bukanlah jawaban untuk mengatasi persoalan masyarakat, karena akan membuat masyarakat semakin bingung dan mengganggu psikologis masyarakat. "Tidak bisa persoalan bangsa dikelola oleh hanya dua partai, apalagi hanya karena kesamaan dan pemahaman kebangsaan, seolah-olah yang lain kurang nasionalis," katanya. Hal senada dikatakan Yenny Wahid. Puteri Ketua Umum Dewan Syura DPPB PKB KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu menegaskan bahwa pertemuan yang terjadi sebatas silaturahmi. Selain itu, kata Yenny, belum ada keputusan resmi dari DPP PKB terkait koalisi. "Itu hanya silaturahmi saja. (Untuk)PKB belum ada keputusan resmi partai," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007