"Kami akan terus memperkuat Lampung Selatan sebagai garis terdepan dalam mengambil alih tongkat estafet dengan makin padatnya Pulau Jawa. Hal itu merupakan konsekuensi letak geografis Lampung Selatan yang menjadi pangkal keberadaan lokomotif pembangunan infrastuktur Pulau Sumatera," kata dia, di Kalianda, Lampung Selatan, Senin (29/1).
Ia mengatakan pemerintah bisa membangun dimana saja di seluruh wilayah Sumatera, tetapi akan memberi efek berlipat ganda apabila Lampung menjadi prioritas pembangunan, mengingat awal konektivitas berada di Lampung Selatan.
Karena itu, ia menekankan kesiapan Lampung Selatan dalam mengantisipasi diri menjadi daerah terdepan sebagai lokomotif Sumatera.
"Ketika pembangunan dimulai dari Lampung, maka Lampung Selatan yang harus siap terlebih dahulu," ujarnya pula.
Pada sisi lain, Gubernur Ridho juga mengatakan banyak tugas dan tanggung jawab yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada Pemprov Lampung untuk mempersiapkan tongkat estafet pertumbuhan ekonomi di masa yang akan datang.
Dia juga menjelaskan banyak pembangunan Lampung yang bersinergi dengan Kabupaten Lampung Selatan, di antaranya Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), Bandara Radin Inten II, dan Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni, termasuk pembangunan kawasan untuk markas Kepolisian Daerah Lampung.
Selain itu, pada peresmian JTTS ruas Bakauheni-Terbanggi Besar oleh Presiden Joko Widodo, pekan lalu, ia menyampaikan pula lahan Register I seluas 3.000 ha dialihkan menjadi kawasan industri.
Menurutnya, apabila terwujud maka akan membuka lapangan kerja puluhan ribu orang dan mendatangkan investasi puluhan bahkan ratusan triliun rupiah untuk masyarakat Lampung.
"Pertumbuhan ekonominya jelas untuk Kabupaten Lampung Selatan," ujar Ridho.
Kemudian, di Kabupaten Lampung Selatan akan dibangun kawasan ekonomi khusus (KEK) pariwisata dan telah disetujui oleh Menteri Pariwisata.
Ia juga mengapresiasi langkah Pemkab Lampung Selatan yang mendukung program Pemprov Lampung.
"Saya mengapresiasi Kabupaten Lampung Selatan karena menjaga baik wajah Lampung, dan juga program nasional untuk menyejahterakan masyarakat setempat," katanya pula.
Bupati Lampung Selatan Zainudin Hasan mengapresiasi kinerja Gubernur Lampung M Ridho Ficardo terkait pembangunan daerah ini.
"Saya hadir pada acara ini, karena tidak semua aparatur di desa tahu apa yang dikerjakan pemerintah pusat dan Pemprov Lampung bersama dengan Kabupaten Lampung Selatan," kata Zainudin.
Dia menyebutkan, beberapa di antaranya pembangunan Bandara Radin Inten II selain menggunakan dana pusat juga dari anggaran pemprov sekitar Rp400 miliar.
"Program beliau (Gubernur Ridho, Red) juga mengusulkan penambahan dermaga di Pelabuhan Bakauheni. Selain itu, dengan kerja yang gigih Pemprov Lampung bersama-sama dengan Dinas Perhubungan telah menyelesaikan pembangunan pelabuhan di Kecamatan Katibung, dan pelabuhan menuju destinasi pariwisata Gunung Anak Krakatau di Pulau Sebesi menelan biaya lebih kurang Rp30 miliar dan sudah diresmikan pada 31 Desember 2017 yang lalu," ujarnya pula.
Zainuddin juga menyebutkan pintu `exit tol` yang pertama pada Km 7 atau Bakauheni Utara telah diresmikan beberapa waktu lalu.
Panjang total jalan tol yang dibangun di Kabupaten Lampung Selatan juga lebih kurang 103 km. Selain itu, pembangunan Kampus Institut Teknologi Sumatera (Itera), dan dan beberapa ruas jalan yang akan diselesaikan.
"Salah satunya adalah jalan lingkar keliling Gunung Rajabasa akan dimulai tahun 2018 secara bertahap. Inilah program-program yang telah dilakukan oleh Pemprov Lampung," ujar Bupati Zainudin lagi.
Pewarta: Agus Wira Sukarta
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018