Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian mendorong industri kecil dan menengah (IKM) agar ikut menangkap peluang Industry 4.0 dengan memanfaatkan perkembangan teknologi manufaktur terkini.

“Kami telah meluncurkan program e-Smart IKM, pada awal tahun 2017. Salah satu tujuannya adalah meningkatkan akses pasar melalui internet marketing,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto melalui keterangannya di Jakarta, Senin


Kemenperin telah melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama dengan beberapa marketplace dalam negeri, di antaranya Tokopedia, Blibli, Shopee, Bukalapak dan Blanja.

Sepanjang 2017, tercatat lebih dari 1.730 pelaku usaha yang telah gabung dalam program e-Smart IKM dari 23 provinsi. Pada 2019, ditargetkan akan mencapai 10 ribu pelaku IKM seluruh Indonesia.


“Dalam program ini juga mendorong para pelaku IKM agar melakukan terobosan inovasi, dengan memperbaiki produk, pengembangan desain, serta mengikuti pendidikan dan pelatihan,” imbuhnya.

Mengenai optimalisasi kegiatan penelitian dan pengembangan pada sistem dan teknologi Industry 4.0, Kemenperin telah menjajaki kerja sama untuk melakukan kolaborasi riset dengan Tsinghua University dari China dan Institute of Technical Education (ITE) dari Singapura.

Bahkan, Pemerintah Indonesia dan Swiss sepakat melakukan kerja sama di bidang pendidikan dan pelatihan vokasi, terutama terkait pengembangan sistem politeknik dan akademi komunitas.


Kolaborasi yang dinamakan The Skills for Competitiveness (S4C) Project ini bertujuan untuk memberikan terobosan dalam upaya meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) sesuai kebutuhan dunia industri.

“Sebagai percontohan implementasi di era digital ekonomi sekarang ini, Pemerintah Indonesia dan Swiss siap untuk berkolaborasi,” ujarnya.


komitmen bilateral ini ditandai melalui penandatanganan MoU antara Menperin RI dengan Menteri Ekonomi, Pendidikan, dan Riset Swiss Johann N Schneider-Ammann di sela kegiatan World Economic Forum (WEF) 2018 di Davos.

“Pemerintah Swiss akan memberikan bantuan sebesar Rp110 miliar dalam bentuk fisik dan pelatihan untuk empat sekolah vokasi Kementerian Perindustrian dan satu milik Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi,” paparnya.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018