SMA Pradita Dirgantara diinisiasi (saat itu) Kepala Staf TNI AU, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, bersama Ketua Umum Pusat Pia Ardhya Garini, Ny Nanny Hadi Tjahjanto. Sekolah itu berdiri di Desa Mangu, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, sebelah utara Bandara Adisoemarmo, Solo, Jawa Tengah.
Komandan Pangkalan Udara TNI AU Iswahjudi, Marsekal Pertama TNI Samsul Rizal, menyatakan, sosialisi untuk memperkenalkan tentang SMA unggulan milik TNI AU. Sehingga diharapkan banyak pelajar SMP berminat mengikuti seleksi masuk SMA tersebut.
"Kami berharap pelajar SMP di Madiun dan sekitarnya yang berprestasi bisa mengikuti seleksi. Karena semua nilai harus di atas 90 mulai dari semester satu hingga lima. Ternyata banyak yang berminat," ujarnya.
Pangkalan Udara TNI AU Iswahjudi, kata dia, akan memfasilitasi agar para calon peserta didik di wilayah sekitar Lanud Iswahjudi mudah melakukan pendaftaran. Misalnya memverifikasi dan memenuhi persyaratan-persyaratan lain.
Termasuk juga bimbingan agar mereka mudah mengikuti seleksi yang dipusatkan di Yogyakarta.
Rizal menambahkan, sekolah SMA Pradita Dirgantara yang dikelola Yayasan Ardhya Garini memiliki keunggulan, di antaranya menerapkan kurikulum 2013 dan 2017 ditambah kurikulum internasional.
"Untuk angkatan pertama ini menerima 150 orang pelajar yang semua biaya ditanggung yayasan Yasarini. Sekolah akan menerapkan kurikulum 2013 dan 2017 ditambah kurikulum internasional," katanya.
Rizal menambahkan, sekolah SMA Pradita Dirgantara yang dikelola Yayasan Ardhya Garini memiliki keunggulan, di antaranya menerapkan kurikulum 2013 dan 2017 ditambah kurikulum internasional.
"Untuk angkatan pertama ini menerima 150 orang pelajar yang semua biaya ditanggung yayasan Yasarini. Sekolah akan menerapkan kurikulum 2013 dan 2017 ditambah kurikulum internasional," katanya.
Pewarta: Louis Stevani
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018