Jakarta (ANTARA News) - Direktur Utama Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) Hasan M Zein mengatakan, sosialisasi produk Kontrak Indeks Emas (KIE) yang bisa digunakan sebagai instrumen lindung nilai tersebut masih tersendat-sendat. "Kemarin kita mengadakan workshop KIE gratis, dari umum yang mendaftar hanya enam, sayangnya dari enam itu yang datang hanya dua, sedangkan pedagang hanya sembilan dari tiga perusahaan," katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis. Ia menambahkan para pialang yang ikut serta sebanyak 21 orang. "Namun sayangnya semua berasal dari pialang-pialang yang telah paham multilateral, padahal harapannya pialang-pialang yang selama ini di perdagangan bilateral," katanya. KIE sendiri, menurut dia, merupakan produk turunan dari perbandingan harga emas Loco London sedemikian rupa sehingga produk KIE ini setara dengan pergerakan naik turunnya kurs rupiah terhadap dolar AS. "Produk KIE ini merupakan kontrak gulir yang tidak berwujud fisik (emas) sehingga tidak ada penyerahan barang serta tidak memiliki waktu jatuh tempo, sehingga sesuai untuk digunakan sebagai instrumen lindung nilai untuk jangka pendek maupun panjang," katanya. Namun, menurut dia, sampai saat ini produk alternatif untuk lindung nilai yang telah diperdagangkan di bursa tersebut masih belum populer di masyarakat. Untuk itu, ia mengatakan BBJ bersama Lembaga Kliring PT KBI akan menyelenggarakan simulasi perdagangan KIE melalui sistem online. "Simulasi ini dilakukan secara online sehingga para peserta bisa melakukan dari manapun," katanya. Simulasi yang akan diadakan mulai 2 Juli 2007 - 1 Agustus 2007 setiap hari kerja dari jam 08.30 hingga 17.30 tersebut akan dipungut biaya Rp100 ribu untuk setiap pendaftaran. "Para pendaftar tersebut kemudian akan mendapatkan uang maya sebesar Rp200 juta untuk bertransaksi," katanya. Untuk lebih lengkapnya, ia mengatakan para peserta dapat membaca di www.bbj-jfx.com.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007