Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin ditutup mencatatkan rekor baru ke posisi 6.680 poin seiring fundamental ekonomi nasional yang kuat.
IHSG BEI ditutup menguat 20,00 poin atau 0,30 persen menjadi 6.680,61, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 0,04 poin (0,004 persen) menjadi 1.126,40.
"IHSG kembali menguat hingga mencetak rekor tertinggi baru sepanjang masa, hal itu tentunya ditunjang oleh minat investor terhadap aset saham di tengah fundamental ekonmi nasional yang kuat," kata Analis Indoseurya Sekuritas William Surya Wijaya di Jakarta, Senin.
Ia menambahkan bahwa dengan ekonomi nasional yang optimistis maka akan berdampak positif ke kinerja emiten, situasi itu yang memicu investor saham di dalam negeri melakukan aksi beli yang akhirnya membuat IHSG kembali mencatatkan rekor.
"Kinerja emiten tahun buku 2017 akan dilansir dalam waktu dekat, proyeksinya cukup positif," katanya.
Selain itu, lanjut dia, fluktuasi nilai tukar rupiah yang stabil dengan kecenderungan menguat terhadap dolar AS menambah sentimen positif bagi pasar saham di dalam negeri.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menambahkan bahwa pergerakan IHSG sempat mengalami tekanan, namun menjelang sesi dua berakhir, sejumlah saham-saham komoditas tambang dan perkebunan serta properti bergerak menguat sehingga IHSG kembali bergerak ke area positif.
"Namun, investor diharapkan tetap waspada terhadap aksi ambil untung yang akan memanfaatkan kenaikan sebelumnya," katanya.
Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan sebanyak 430.531 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 12,573 miliar lembar saham senilai Rp10,988 triliun. Sebanyak 224 saham naik, 147 saham menurun, dan 115 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.
Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei turun 2,54 poin (0,01 persen) ke 23.629,34, indeks Hang Seng melemah 187,23 poin (0,56 persen) ke 32.966,89 dan Straits Times menguat 11,34 poin (0,32 persen) ke posisi 3.578,48.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018