Jakarta (ANTARA News) - Moody`s Indonesia memberikan nilai (rating) "B1" (outlook positif) atas obligasi pemerintah Indonesia baik untuk mata uang domestik maupun asing.
"'Outlook' positif juga mencerminkan posisi pemerintah yang membaik atas arah kebijakan utang dan posisi pembayaran eksternal," kata Presiden Direktur Moody`s Indonesia, Minon Almasyhur, di Jakarta, Kamis.
Penilaian tersebut mencerminkan stabilitas politik dan ekonomi Indonesia yang membaik, ekonomi yang terdiversifikasi, pertumbuhan yang stabil, serta kebijakan fiskal yang hati-hati.
Sementara itu, Tom Byrne selaku Vice President Regional Credit Officer for Asia, mengatakan bahwa nilai "B1" juga mencerminkan kondisi ekonomi yang lumayan bagus, antara lain didukung oleh nilai tukar yang stabil dan kinerja pendapatan yang bagus.
"Selain itu tingkat inflasi juga rendah meski masih lebih tinggi dibandingkan regional," katanya.
Ia menambahkan, "Secara keseluruhan tren penurunan rasio utang pemerintah terhadap GDP (produk domestik bruto) akan tetap berada pada jalur tepat yang memperlihatkan sutau kombinasi pertumbuhan ekonomi yang relatif kuat. Inflasi dan suku bunga yang rendah, penguatan rupiah serta adanya ekpektasi penerimaan dari privatisasi."
Namun, tingkat utang luar negeri Indonesia yang relatif tinggi, adanya kelemahan yang berlanjut atas tata keloala di beberapa bagian pemerintahan dan masih rendahnya investasi asing, merupakan kendala dan tantangan bagi perekonomian Indonesia di Masa mendatang.
Menurut Tom, peringkat Indonesia dapat meningkat jika defisit fiskal tetap rendah, yang selanjutnya dapat menurunkan rasio-rasio utang.
Selain itu, membaiknya iklim investasi dapat mendorong investasi domestik dan asing, akan mendukung peningkatan peringkat Indonesia. (*)