"Ini bagian dari agenda wisata kota Padang tahun ini, dan akan menampilkan berbagai kuliner khas Minangkabau seperti rendang," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Padang, Medi Iswandi di Padang, Senin.
Dia menyebutkan dari rencana yang telah disusun kegiatan ini akan melibatkan masyarakat khususnya yang bergerak dalam usaha kuliner untuk memasak dan menjajakan makanan khas di tepi pantai.
Nantinya wisatawan bisa mengunjungi anjungan dan membeli sekaligus mencicipi makanan yang disajikan.
Konsep untuk HPN saat ini masih bergantung pada panitia kegiatan, akan tetapi pihaknya akan mengupayakan festival Marandang atau membuat rendang yang juga bagian dari pengenalan kuliner khas.
Dari arahan pimpinan menyambut HPN ini pihaknya juga telah berkoordinasi dengan dinas lainnya untuk mengamankan kegiatan yang melibatkan banyak jurnalis seluruh Indonesia tersebut.
Termasuk mengimbau masyarakat untuk menjaga sikap dan suasana kondusif sekaligus ikut mempromosikan kelebihan yang ada di Padang.
"Kegiatan festival kuliner ini merupakan agenda rutin tahunan kota meski dalam bentuk konsep dan kegiatan berbeda," ujarnya.
Sebelumnya telah ada Festival Marandang yang merupakan kegiatan membuat rendang di tepi pantai, dengan melibatkan perwakilan warga dari sebelas kecamatan.
Kemudian ada Festival Malamang yang merupakan kegiatan membuat lemang, yakni makanan khas Minang dari ketan yang dimasak dengan cara dibakar dalam seruas bambu.
"Kesemua festival itu dalam rangka mengenalkan kuliner Minang ke mata dunia," kata dia.
Sementara itu salah satu kader PKK di Kecamatan Kuranji, Padang, Rozawati menilai pengenalan makanan khas Minangkabau seharusnya dibarengi dengan dukungan pemerintah untuk mengembangkan jenis baru namun khas.
Misalnya makanan dari sirsak, jengkol, manggis dan bahan makanan lain dapat menjadi salah satu kuliner khas di Padang.
Dukungan ini kata dia bukan semata untuk pembinaan saja, namun juga mencarikan pasar untuk usaha tersebut.
Pewarta: M. R. Denya Utama
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018