... agar fokus pada visi, misi dan program. Tidak kemudian mempersoalkan dasar negara, menjelek-jelekkan pihak lain. Tidak ada kampanye yang sifatnya kampanye hitam...Denpasar (ANTARA News) - Komisi Pemilihan Umum Daerah Bali mengingatkan semua pasangan peserta Pilkada Bali 2018, supaya tidak menjelek-jelekkan rival dalam putaran kampanye yang dimulai pada 15 Februari mendatang.
Hal ini juga diingatkan Ketua Ikatan Alumni Lembaga Ketahanan Nasional, Jenderal TNI (Purnawirawan) Agum Gumelar. Rival dalam kontestasi Pilkada dan Pemilu jangan dianggap sebagai musuh yang harus dimusnahkan, apalagi menggunakan berbagai cara; karena itu bukan esensi demokrasi.
Dari Jakarta, Sabtu lalu, Gumelar yang juga ketua Dewan Pertimbangan Presiden, menegaskan, rivalitas Pilkada-Pemilu harus mengedepankan kesatuan dan persatuan bangsa.
"Saat kampanye, kami harapkan agar fokus pada visi, misi dan program. Tidak kemudian mempersoalkan dasar negara, menjelek-jelekkan pihak lain. Tidak ada kampanye yang sifatnya kampanye hitam," kata Ketua KPUD Bali, Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi, di sela-sela Sosialisasi Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kampanye Pilkada Bali 2018, di Denpasar, Senin.
Menurut Raka Sandi, yang terpenting dalam kampanye itu agar para calon dapat meyakinkan masyarakat untuk bisa memilih dengan baik sesuai pilihan mereka pada saat 27 Juni mendatang.
Dia menambahkan, terkait dengan metode kampanye sesuai dengan UU maupun Peraturan KPU, nantinya akan ada yang menggunakan alat peraga, tatap muka, pertemuan terbatas, rapat umum, debat publik, dan kampanye di media cetak.
"Rapat umum maksimal dua kali. Kami mempersiapkan sesuai dengan UU dan PKPU, tetapi finalisasinya, perlu mendapatkan masukan dan mendengarkan saran dan usulan dari masing-masing tim kampanye," ucapnya.
Demikian juga dengan debat publik, KPU Bali merancang pelaksanaan debat dilaksanakan sebanyak tiga kali. "Ini tentu perlu disiapkan secara baik. Kami juga sudah merencanakan, selain sosialisasi dengan para pihak, kami sudah merencanakan rapat khusus dengan tim penghubung dan tim pemenangan, serta para pihak untuk membahas secara lebih detail," ujarnya.
Selain itu, KPU Bali dalam waktu dekat juga akan menandatangani MoU dengan lembaga terkait, di antaranya Komisi Informasi, Komisi Penyiaran, Bawaslu Bali, Ombudsman Perwakilan Bali, terkait tahapan kampanye ini.
Di sisi lain, Raka Sandi juga mengingatkan agar dalam kampanye jangan sampai melibatkan anak-anak.
Ada dua pasangan bakal calon yang telah mendaftar ke KPUD Bali yakni, pasangan Ketua DPD PDI Perjuangan Bali, Wayan Koster-Ketua PHRI Bali, Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (KBS-Ace) itu diusung PDI Perjuangan, Hanura, PAN, dan serta PKPI, dengan total dukungan 27 kursi di DPRD Bali, juga, didukung PKB dan PPP.
Rivalnya, pasangan Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta), diusung empat partai politik di DPRD Bali, yaitu Golkar, Gerindra, Demokrat dan Nasdem dengan total 28 kursi. Selain itu juga didukung PKS, PBB, dan Perindo.
"Saat kampanye, kami harapkan agar fokus pada visi, misi dan program. Tidak kemudian mempersoalkan dasar negara, menjelek-jelekkan pihak lain. Tidak ada kampanye yang sifatnya kampanye hitam," kata Ketua KPUD Bali, Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi, di sela-sela Sosialisasi Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kampanye Pilkada Bali 2018, di Denpasar, Senin.
Menurut Raka Sandi, yang terpenting dalam kampanye itu agar para calon dapat meyakinkan masyarakat untuk bisa memilih dengan baik sesuai pilihan mereka pada saat 27 Juni mendatang.
Dia menambahkan, terkait dengan metode kampanye sesuai dengan UU maupun Peraturan KPU, nantinya akan ada yang menggunakan alat peraga, tatap muka, pertemuan terbatas, rapat umum, debat publik, dan kampanye di media cetak.
"Rapat umum maksimal dua kali. Kami mempersiapkan sesuai dengan UU dan PKPU, tetapi finalisasinya, perlu mendapatkan masukan dan mendengarkan saran dan usulan dari masing-masing tim kampanye," ucapnya.
Demikian juga dengan debat publik, KPU Bali merancang pelaksanaan debat dilaksanakan sebanyak tiga kali. "Ini tentu perlu disiapkan secara baik. Kami juga sudah merencanakan, selain sosialisasi dengan para pihak, kami sudah merencanakan rapat khusus dengan tim penghubung dan tim pemenangan, serta para pihak untuk membahas secara lebih detail," ujarnya.
Selain itu, KPU Bali dalam waktu dekat juga akan menandatangani MoU dengan lembaga terkait, di antaranya Komisi Informasi, Komisi Penyiaran, Bawaslu Bali, Ombudsman Perwakilan Bali, terkait tahapan kampanye ini.
Di sisi lain, Raka Sandi juga mengingatkan agar dalam kampanye jangan sampai melibatkan anak-anak.
Ada dua pasangan bakal calon yang telah mendaftar ke KPUD Bali yakni, pasangan Ketua DPD PDI Perjuangan Bali, Wayan Koster-Ketua PHRI Bali, Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (KBS-Ace) itu diusung PDI Perjuangan, Hanura, PAN, dan serta PKPI, dengan total dukungan 27 kursi di DPRD Bali, juga, didukung PKB dan PPP.
Rivalnya, pasangan Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta), diusung empat partai politik di DPRD Bali, yaitu Golkar, Gerindra, Demokrat dan Nasdem dengan total 28 kursi. Selain itu juga didukung PKS, PBB, dan Perindo.
Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018