Bandung (ANTARA News) - Calon wakil gubernur Jawa Barat usungan Partai Golkar dan Partai Demokrat Dedi Mulyadi mengaku santai menjalani setiap tahapan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2018-2023.
"Tanggal 12 (Februari 2018) saya selesai jadi bupati (Purwakarta), artinya menghadapi Pilkada jauh lebih santai, tidak ada hal yang luar biasa," kata Dedi di Kantor DPD Partai Golkar Jawa Barat di Bandung, Senin.
Menurut dia, poin utama dirinya selama bergelut dengan berbagai hal terkait Pilgub Jawa Barat adalah bersilaturahmi dengan masyarakat dan jangkauan silaturahminya jauh lebih luas dibandingkan sebagai bupati Purwakarta.
"Intinya silaturahmi dengan masyarakat bagi saya biasa, menghadiri undangan lebih dari 50 orang per minggu, ketemu masyarakat tiap hari, bisa 1.000 orang datang ke rumah. Hanya jangkauannya, biasanya hanya fokus di Purwakarta, hari ini keliling Jabar. Itu saja," kata dia.
Ia mengatakan tidak ada persiapan khusus menghadapi Pilgub Jawa Barat 2018. "Tidak terlalu ribet bagi saya karena intinya orang Jabar itu harus sering silaturahmi. Silaturahmi bagi saya terbiasa tiap hari. Enggak ada persiapan khusus, santai saja," kata dia.
Ketika ditanyakan strategi pemenangan yang akan disusunnya, Dedi enggan membeberkannya kepada wartawan.
"Strategi mah rahasia dong, enggak bakal saya bocorkan. Saya tidak akan ada di posko (pemenangan), posko itu cukup Pak Iswara sebagai ketua tim pemenangan," kata dia.
Namun, dia menyatakan akan membagi strategi pemenangan Pilgub Jawa Barat dengan Deddy Mizwar. "Ada pembagian, kan dari muka sama gaya juga sudah beda. Nanti saya bagian mana saja, bakal dibagi-bagi" kata dia.
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018