Kamp pengungsi Zaatari, Yordania (ANTARA News) - Duta PBB Angelina Jolie saat berkunjung ke kamp pengungsi Suriah di Jordania, Minggu (28/1), mendesak Dewan Keamanan PBB mencari jalan untuk mengakhiri perang Suriah yang sudah berkecamuk hampir delapan tahun.

"Sangat menyedihkan kembali ke Jordania dan menyaksikan tingkat penderitaan dan trauma yang dialami para pengungsi Suriah saat perang ini memasuki tahun kedelapan," kata aktris Hollywood tersebut di kamp Zaatari, seperti dilaporkan AFP.

Jolie, utusan khusus Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), mengatakan bahwa negara tetangga Suriah, Jordania, Lebanon, Turki dan Irak sekarang menampung sekitar 5,5 juta pengungsi dari konflik itu.

"Mereka sungguh merupakan teladan bagi dunia di saat solidaritas terhadap para pengungsi sangat rendah," ungkapnya kepada wartawan setelah bertemu dengan keluarga yang tinggal di kamp tersebut yang menampung sekitar 80.000 orang.

"Bantuan kemanusiaan bukanlah solusi jangka panjang," imbuhnya, mendesak anggota Dewan Keamanan untuk bertindak dan menyelesaikan perang yang meletus pada Maret 2011 itu.

"Ini krisis yang sudah tidak terkendali selama bertahun-tahun. UNHCR tidak memiliki dana untuk memenuhi kebutuhan pokok bahkan yang paling mendasar sekalipun," lanjutnya.

Respons UNHCR untuk konflik Suriah "hanya mendapatkan dana 50 persen" tahun lalu dan hanya tujuh persen sejak awal 2018, katanya.

Jolie, yang melakukan kunjungan kelima ke Jordania, mengatakan sangat memilukan bagi pengungsi Suriah "menjadi sangat bergantung seperti ini".

"Jadi, saya akan mendesak anggota Dewan Keamanan untuk datang ke wilayah ini, mengunjungi kamp-kamp dan pengungsi perkotaan, dan mencari cara untuk akhirnya memungkinkan PBB dan komunitas internasional mengatasi konflik ini," katanya kepada wartawan.

"Pesan saya untuk komunitas internasional saat ini... tolong berbuat lebih banyak untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarga Suriah yang putus asa, dan negara-negara yang menanpung mereka." (mr)


Pewarta: -
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018