Washington (ANTARA News) - Tim keamanan nasional Presiden Donald Trump tengah mengkaji opsi menghadang ancaman China memata-matai panggilan telepon di Amerika Serikat, di antaranya dengan mempertimbangkan pembangunan jaringan nirkabel supercepat 5G, kata seorang pejabat senior pemerintahan Trump seperti dikutip Reuters.

Opsi itu kini sedang diperdebatkan pada eselon rendah pemerintahan dan tinggal enam atau enam bulan sebelum disampaikan kepada Presiden Trump.

Konsep 5G ini ditujukan untuk melawan ancaman China terhadap keamanan siber dan keamanan ekonomi AS.

Pemerintahan Trump mengambil kebijakan yang jauh lebih keras dari pendahulunya Barack Obama dalam berbagai isu, mulai dari peran China dalam mengekang ambisi Korea Utara, sampai usaha China mengakuisisi perusahaan-perusahaan AS.

Baca juga: Donald Trump kadang 'ngetwit' dari tempat tidur

Bulan ini saja, perusahaan AT&T (T.N) dipaksa membatalkan rencana menawarkan handset buatan perusahaan China Huawei setelah beberapa anggota Kongres melobi pemerintah untuk membatalkan rencana itu.

Pemerintah AS juga menghalangi rangkaian akusisi perusahaan oleh China dengan alasan masalah keamanan nasional, termasuk proposal Ant Financial membeli perusahaan transfer uang, MoneyGram International Inc.

"Kami ingin membangun sebuah jaringan yang membuat China tak bisa mendengarkan panggilan telepon Anda," kata sang pejabat senior kepada Reuters. "Kami harus mempunyai jaringan yang aman yang tidak boleh dimasuki aktor-aktor jahat. Kami juga harus memastikan China tidak menguasai pasar dan mencampakkan semua jaringan non-5G."

Baca juga: Twitter beberkan bukti Rusia intervensi AS via 50 ribu akun jadi-jadian

Pewarta: -
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018