Yogyakarta (ANTARA News) - Gempa tektonik empat kali di Samudera Indonesia yang terjadi Sabtu (23/6) lalu memicu terjadinya awan panas di Gunung Merapi, kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta, DR Ratdomo Purbo, Kamis.
Kepada wartawan di kantor BPPTK Yogyakarta, ia mengatakan, akibat serangkaian gempa tersebut memicu gempa lokal di Merapi, sehingga merekahkan kubah lava (timbunan material vulkanik) di puncak gunung api tersebut.
"Akibat merekahnya kubah lava, maka pada keesokan harinya, yaitu Minggu, terjadi guguran material vulkanik yang menyebabkan terjadi awan panas," katanya.
Awan panas tersebut meluncur sejauh 1,5 kilometer (km) mengarah ke hulu Kali Krasak di lereng barat Merapi.
Kata dia, akibat akumulasi energi dari gempa-gempa lokal di Gunung Merapi yang dipicu gempa-gempa tektonik di Samudera Indonesia tersebut juga menimbulkan awan panas pada Rabu (27/6) siang.
Gunung Merapi yang setinggi 2.965 meter dari permukaan laut (mdpl) di perbatasan wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) itu status aktivitas vulkaniknya saat ini masih pada tingkatan "waspada".
Sementara itu, gempa tektonik empat kali pada 23 Juni 2007 yang pusat gempanya semuanya di Samudera Indonesia tercatat oleh Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) terjadi pukul 14.47 WIB dengan kekuatan 5,2 Skala Richter (SR) pada posisi 169 km Tenggara Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, DIY atau 9.48 Lintang Selatan (LS) - 110.67 Bujur Timur (BT), berada di kedalaman laut 33 km.
Kemudian pukul 15.10 WIB gempa dengan kekuatan 6,0 SR terjadi di wilayah Ujungkulon, Banten. Pusat gempa juga di laut pada kedalaman 295 km.
Pada pukul 18.47 WIB terjadi gempa dengan kekuatan 4,8 SR, yang pusat gempanya di posisi 2.11 Lintang Utara (LU) - 97.48 BT atau Barat Daya Singkilbaru, Nangro Aceh Darussalam (NAD) pada kedalaman 33 km di laut.
Selanjutnya pada pukul 23.47 WIB gempa dengan kekuatan 4,7 SR terjadi di 36 km Barat Daya Gunungsitoli (Sumut) atau posisi 1.25 LU - 97.27 BT, dan pusat gempa di kedalaman laut 33 km.
Pada 24 Juni pukul 04.09 WIB terjadi gempa dengan kekuatan 4,5 SR di posisi 8.76 LS - 112.57 BT atau 84 km Barat Daya Malang (Jawa Timur), dan pusat gempa pada kedalaman 33 km di laut. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007