Washington (ANTARA News) - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Sabtu, menyatakan sangat prihatin bahwa seorang warga Swedia dan penjual buku yang tinggal di Hong Kong, Gui Minhai, telah ditahan di China dan memintanya untuk diizinkan meninggalkan negara tersebut.
Pemerintah Swedia telah mengatakan bahwa Gui, yang telah menerbitkan buku tentang kehidupan pribadi Presiden Xi Jinping dan pemimpin Partai Komunis lainnya, ditahan pada pekan lalu saat bepergian dengan diplomat Swedia untuk melakukan perawatan medis di Beijing, lapor Reuters.
Duta Besar Uni Eropa untuk China telah meminta pihak berwenang China membebaskan Gui segera, mengulang tuntutan dari Stockholm.
"Kami sangat prihatin bahwa warga Swedia Gui Minhai ditahan," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri Heather Nauert dalam sebuah pernyataan.
"Kami meminta pihak berwenang China untuk menjelaskan alasan dan dasar hukum penangkapan dan penahanan Gui, mengungkapkan keberadaannya, dan memberi dia kebebasan bergerak dan kebebasan untuk meninggalkan China," katanya.
Amerika Serikat dan sekutu Eropa-nya akan terus mempromosikan "penghormatan yang lebih besar terhadap hak asasi manusia di China," katanya.
Ditanya minggu ini tentang tuntutan Swedia dan Uni Eropa untuk pembebasan Gui, seorang juru bicara kementerian luar negeri China menggambarkan permohonan tersebut sebagai "tidak berdasar."
Gui telah diculik di Thailand saat berlibur pada tahun 2015, satu dari lima penjual buku Hong Kong yang hilang tahun itu dan kemudian muncul dalam tahanan di China daratan. Keempat orang lainnya telah kembali ke Hong Kong.
Hong Kong, bekas koloni Inggris, kembali ke pemerintahan China pada tahun 1997 dengan jaminan kebebasan yang luas, termasuk kebebasan berbicara, namun para kritikus menuduh penguasa Partai Komunis di Beijing perlahan campur tangan dalam urusan kota.
Pihak berwenang China mengatakan Gui dibebaskan pada bulan Oktober setelah menjalani hukuman dua tahun karena kejahatan yang terkait dengan lalu lintas pada tahun 2003.
Anak perempuan Gui Angela mengatakan kepada Radio Swedia bahwa dia diambil dari kereta oleh polisi berpakaian sipil saat dalam perjalanan ke ibu kota untuk mendapat perawatan medis untuk penyakit saraf.
Munurut laman Wikipedia yang diakses pada Minggu (28/1), Gui telah menulis sekitar 200 buku dengan nama alias Ah Hai.
Dilahirkan di Ningbo pada 1964, Gui adalah lulusan Universitas Peking jurusan sejarah pada 1985.
(Uu.SYS/G003/M016)
Pewarta: LKBN Antara
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018