Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah berencana akan menyewa genset berbahan bakar Marine Fuel Oil (MFO) untuk mengatasi krisis listrik tahun 2008. "Yang terpenting untuk mengatasi 'gap' krisis listrik dengan menyewa genset, tetapi tidak menggunakan bahan bakar diesel atau solar, melainkan MFO," kata Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Purnomo Yusgiantoro, di Jakarta, Kamis. Dia mengatakan krisis listrik akan terasa dampaknya pada 2008. Sementara itu, krisis diperkirakan baru dapat diatasi pada 2009 hingga 2010. Sambil menunggu selesainya proyek pembangunan 10.000 mega watt (MG) yang memakan waktu tahunan, dia mengatakan pemerintah dalam jangka pendek mencoba untuk mencari jalan keluarnya, termasuk menyadarkan masyarakat untuk tidak boros listrik. Alasan pemilihan penggunaan genset berbahan bakar MFO diambil karena perbedaan harga yang cukup rasional dan alasan lain karena MFO tidak terbebani dengan subsidi. "Genset dianggap pilihan baik karena 'moveable' dan tidak dikenakan subsidi," ujar Purnomo. Dia juga mengatakan sudah berbicara dan meminta dukungan dari para pimpinan wilayah dan mereka memperikan respon positif untuk rencana penyewaan genset tersebut. "Saya sudah minta dukungan pimpinan wilayah, bagaimanapun mereka yang punya kuasa untuk dapat melaksanakan 'demand side management' tersebut," katanya. Purnomo menambahkan bahwa saat ini telah ada langkah konkret untuk mengatasi krisis listrik yang terjadi. Di beberapa daerah, Pemda sudah ada yang membangun genset dengan kapasitas sesuai kemampuan daerah masing-masing, ujar dia. Genset yang akan digunakan diperkirakan memiliki kapasitas 40 hingga 50 mega watt, dan tidak semuanya tersedia di Indonesia. Menurut Direktur Utama PT PLN (Persero), Eddie Widiono, paling tidak dibutuhkan satu hingga delapan bulan untuk mengimpor genset. Eddie mengharapkan masyarakat tidak perlu panik atas kondisi yang sedang dihadapi Indonesia sekarang ini. "Pelanggan industri tidak perlu khawatir, PLN coba mengatasi keadaan ini dengan baik, sehingga mereka tidak perlu menjadwal ulang produksinya," ujar dia. Menanggapi pemadaman listrik yang terjadi beberapa waktu lalu, dia menjelaskan hal tersebut hanya karena pasokan BBM tidak lancar. "Kami sudah membicarakan hal ini dengan rekanan pemasok BBM dan hal tersebut harus dapat diatasi," ujar dia. Dia mengatakan belum dapat mengandalkan gas dan hanya dapat menunggu saja hingga saat ini sampai PT PGN (Persero) Tbk mulai dapat memasok gasnya. (*)
Copyright © ANTARA 2007