Ambon (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan seluruh pemimpin, baik di tingkat pusat maupun di propinsi Maluku, mempunyai kewajiban menciptakan Maluku agar menjadi lebih aman, terutama setelah berakhirnya konflik antar kelompok yang terjadi sejak 1999. "Kewajiban pemerintah termasuk saya, para menteri, gubernur, bupati, serta walikota adalah menciptakan Maluku yang makin aman," kata Presiden di Ambon, Kamis, ketika meresmikan Pasar Ikan Higienis di Kota Ambon, serta Gedung Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Pattimura. Yudhoyono yang didampingi Ibu Ani Yudhoyono bersama Menko Polhukham Widodo AS, Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu, secara simbolis juga meresmikan beroperasinya kembali industri perikanan terpadu PT Pusaka Benjina Resources yang beroperasi di Kabupaten Kepulauan Aru. Presiden mengemukakan antara tahun 2000-2002 dirinya sering mengunjungi Maluku untuk melihat secara langsung kemajuan di daerah ini, setelah terjadinya konflik di antara berbagai kelompok masyarakat. Karena itu, saya minta para pejabat bekerja keras, sehingga situasi keamanan makin baik," kata Yudhoyono. Pada 1999 terjadi konflik di antara berbagai kelompok masyarakat yang mengakibatkan banyak korban meninggal serta luka-luka, dan rusaknya berbagai fasilitas umum, banyak warga mengungsi, maupun hilangnya harta benda masyarakat. Dalam kesempatan tanya jawab dengan masyarakat di Kabupaten Kepulan Aru, melalui konferensi jarak jauh, Presiden juga mengingatkan para pejabat untuk lebih mengutamakan pembangunan fasilitas bagi masyarakat umum daripada membangun berbagai proyek pemerintah yang masih ditunda pelaksanaannya. (*)
Copyright © ANTARA 2007