Demak (ANTARA News) - Kader Gerakan Pemuda Ansor dan anggota Barisan Ansor Serbaguna dibebaskan dalam menentukan pilihan politik terkait pelaksanaan pemilihan kepala daerah di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
"Ansor itu netral, secara organisasi dan kelembagaan netral, tapi kader kitaa bebaskan, terserah mau pilih yang mana kareba teman-teman Ansor pasti punya pertimbangan sendiri, punya penilaian atas kandidat-kandidat yang ada," kata Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor H. Yaqut Cholil Qoumas di Kabupaten Demak, Jateng, Sabtu.
Hal tersebut disampaikan Gus Yaqut usai pelantikan Pengurus Cabang Kabupaten Demak dan Pengurus Wilayah Provinsi Jawa Tengah Gerakan Pemuda Ansor masa khidmat 2017-2021 yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Girikusumo.
Gus Yaqut menekankan kepada seluruh kader GP Ansor agar jangan sampai terpecah dalam menghadapi Pilgub Jateng 2018.
Gus Yaqut menilai sejauh ini GP Ansor mempunyai hubungan yang baik dengan Pemerintah Provinsi Jateng, bahkan perhatian Gubernur Jateng Ganjar Pranowo juga dinilai sangat baik.
"Saya kira baik semua pemerintah daerah, apalagi Pak Ganjar, karena Ansor selalu bersama-sama pemerintah, selama itu untuk rakyat ya Ansor akan bekerja sama dengan pemerintah," katanya.
Pelantikan tersebut juga dihadiri oleh dua kandidat Pilgub Jateng yakni bakal calon gubernur Ganjar Pranowo yang berpasangan dengan Taj Yasin Maimoen dan bakal cawagub Ida Fauziyah yang maju bersama bakal cagub Sudirman Said.
Ganjar Pranowo hadir memenuhi undangan sebagai Gubernur Jawa Tengah, sedangkan Ida Fauziyah hadir sebagai kader Partai Kebangkitan Bangsa.
Ganjar hanya sebentar menyampaikan sambutan pada pelantikan pengurus GP Ansor karena merasa tidak etis jika harus berpanjang lebar.
"Saya sampaikan selamat kepada Ansor dan Ansor pasti akan bekerja untuk Republik ini, tidak terlalu etis kalau nanti saya panjang lebar berpidato karena memang bukan panggung politik," ujar politikus PDI Perjuangan itu.
Sementara itu, pengasuh Pondok Pesantren Girikusumo KH Munif Zuhri berpesan kepada kader GP Ansor agar jangan dulu bernafas lega jika keadilan belum benar-benar berdiri kokoh di Republik Indonesia dan merapatkan barisan serta menyatukan tekad bersama ulama untuk membangun peradaban.
Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018