Jakarta (ANTARA News) - Badan Urusan Logistik (Bulog) memperkirakan Indonesia berpotensi untuk mengalami deflasi pada Juni, seperti April lalu, mengingat data Bulog menyebutkan adanya penurunan harga beras hingga minggu ketiga Juni. "Ternyata sampai pertengahan Juni, harga beras turun. Sehingga kelihatannya bisa deflasi lagi, kalau harga gula bisa dikendalikan," kata Dirut Bulog, Mustafa Abubakar, di Jakarta, Kamis. Menurut data Bulog, beras medium setara cadangan pemerintah sempat mencapai harga rata-rata tertinggi Rp4.889 per kg pada Februari 2007 dan terus menurun hingga Rp4.604 per kg pada Mei 2007. Sedangkan hingga minggu ketiga Juni, harga rata-rata beras medium yang didata Bulog mencapai Rp 4.585 per kg atau turun 0,4 persen. "Kita optimis untuk pengadaan beras hingga akhir tahun akan aman dan kita berharap semoga tidak ada bencana alam lagi ke depan," katanya. Terkait dengan perubahan iklim, Mustafa juga menjelaskan, memang kondisi saat ini cenderung menguntungkan karena masa panen yang lebih panjang. "Tapi kita berjaga-jaga terhadap anomali cuaca, sehingga kita berharap dapat menyiapkan sekitar 2 juta ton sebagai antisipasi kekeringan," jelasnya. Dari target impor beras sebanyak 1,5 juta ton tahun ini, sekitar 700 ribu ton beras sudah masuk ke gudang Bulog, ujarnya. Hingga akhir 2007, pihaknya menargetkan pengadaan beras dalam negeri mencapai 1,73 juta ton atau naik dari target semula 1,54 juta ton. "Dengan kondisi tersebut pada akhir tahun akan terdapat stok beras nasional sebanyak 1,435 juta ton yang diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan selama delapan bulan ke depan," katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2007