New Delhi (ANTARA News) - Presiden Filipina Rodrigo Duterte meminta pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi yang tengah menghadapi kritik luas dunia karena tidak berdaya menolong warga Rohingya, untuk mengacuhkan para aktivis HAM yang disebutnya "gerombolan manusia tukang berisik".
Pernyataan Duterte itu disampaikan saat pidato pada Forum Bisnis Filipina-India di New Delhi di mana Duterte dan Suu Kyi sama-sama menghadiri sebuah pertemuan ASEAN di sana.
"Kita sedang membahas negara kita, kepentingan nasional negara kita, dan saya katakan 'jangan ambil pusing (para aktivis) hak asasi manusia', mereka tak lebih dari sekumpulan orang-orang berisik," kata Duterte.
Suu Kyi tengah menghadapi kritik internasional atas cara dia menangani Rohingya yang 655.500 orang di antaranya terpaksa kabur ke Bangladesh guna menghindari penindasan militer Myanmar.
"Saya kasihan kepada beliau karena beliau sepertinya terperangkap di antara (statusnya sebagai) penerima Hadiah Nobel Perdamaian dengan kini si tukang ribut (aktivis HAM), beliau telah dikritik habis-habisan," kata Duterte.
Kelompok HAM sendiri mengkritik keras cara Duterte melancarkan kampanye antinarkotika yang telah merenggut 3.900 nyawa, demikian Reuters.
Pewarta: -
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018