Jakarta (ANTARA News) - Untuk menjawab persoalan tata kota, pengamat berpendapat Jakarta membutuhkan sosok yang dapat bertindak sebagai "manajer kota".


"Kita butuh manajer kota daripada manajer politik," kata ahli tata kota dari Universitas Trisakti, Yayat Supriyatna, saat diskusi "100 Hari Anies-Sandi: Arah Jakarta vs Branding Politik" di Jakarta, Jumat.


Ibu kota, menurut Yayat, membutuhkan solusi jangka panjang yang terencana untuk mengatasi permasalahan yang ada, misalnya mengenai perumahan.


Pemerintah Provinsi DKI Jakarta baru saja memulai pembangunan program rumah DP nol rupiah di lahan yang terletak di Pondok Kelapa, Jakarta Timur.


Menurut dia, strategi ini telah lama dijalankan oleh bagian pemasaran pengembang dan juga menarik secara politik.


Persoalan muncul ketika harga yang ditawarkan tidak terjangkau oleh masyarakat, khususnya menengah ke bawah.


Ia menilai Jakarta membutuhkan sosok seperti Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini yang fokus pada penyelesaian masalah perkotaan.

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018