Kami membangun rumah juga sebagai perintah adat dan tidak ditemukan rumah di Badui menggunakan batu bata dan pasir."

Lebak (ANTARA News) - Permukiman masyarakat Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, selamat dari terjangan bencana gempa tektonik berkekuatan 6,1 Skala Richter (SR).

"Kami belum menerima rumah-rumah warga Badui terdampak bencana gempa hingga mengalami kerusakan," kata Santa (45) warga Badui saat dihubungi di Lebak, Jumat.

Selama ini, permukiman kawasan masyarakat Badui di tanah hak ulayat adat di Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak relatif aman bencana gempa tektonik.

Sebab, umumnya masyarakat Badui membangun rumah dari kekayuan dan bambu serta atap rumbia.

Karena itu, kondisi rumah Badui bisa bertahan terhadap getaran gempa tektonik tersebut.

Bahkan, hingga kini warga kawasan permukiman Badui belum pernah mengalami kerusakan akibat gempa bumi.

Padahal, gempa tektonik itu sering terjadi seperti tahun 1973,1974, 1999, 2005, 2012 hingga 2018 yang terjadi di Ujung Kulon Pandeglang dan Pesisir Pantai Lebak.

Perairan selatan Banten itu merupakan daerah rawan gempa tektonik dan tsunami.

"Kami membangun rumah juga sebagai perintah adat dan tidak ditemukan rumah di Badui menggunakan batu bata dan pasir," katanya.

Santa mengatakan, masyarakat Badui mengucapkan keprihatinan atas musibah bencana gempa tektonik yang mengakibatkan kerusakan rumah hingga ribuan unit.

Selain itu juga mengakibatkan satu korban jiwa dan luka-luka akibat tertimpa reruntuhan rumah.

Kejadian bencana gempa itu tentu menjadikan peringatan agar manusia mencintai alam dengan melakukan pelestarian dan menjaganya dengan baik.

Apabila alam dan lingkungan itu tidak dijaga dan dilestarikan tentu yang akan terdampak adalah manusia juga sebagai penghuni di muka bumi, kata Santa.

Tetua Adat yang juga Kepala Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak Saija mengatakan hingga kini warga Badui sekitar 10.600 jiwa tidak ditemukan laporan adanya korban akibat gempa tektonik.

Semua rumah masyarakat Badui di sini dibangun dengan menggunakan bahan alami sehingga tahan terhadap gempa.

Selain itu juga tidak ditemukan warga Badui memiliki bangunan semi permanen maupun permanen.

"Karena itu, jika terjadi gempa tektonik tentu rumah warga Badui selamat dari getaran gempa itu," katanya.

Pewarta: Mansyur
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018