Jakarta (ANTARA News) - Instagram merilis proyeksi perusahaan terhadap perilaku bisnis selama setahun ke depan, yang dikumpulkan berdasarkan perilaku 800 juta pengguna Instagram sepanjang 2017 lalu, serta kerjasama dengan berbagai brand di seluruh dunia.
Instagram memprediksi semakin maraknya bisnis di media sosial. Konsumen kini semakin ingin untuk lebih terhubung dengan bisnis baik untuk mencari destinasi perjalanan paling populer, mencari restoran yang sedang hits, maupun mengikuti tren fashion terbaru.
Di tahun 2018, selagi para brand mulai mengkapitalisasi interaksi ini, media sosial akan menjadi platform perdagangan utama yang akan mendorong direct sales outcome dari social channels.
Selama satu tahun terakhir di Amerika Serikat, Instagram telah menguji fitur Shopping on Instagram, sehingga memudahkan konsumen dalam membeli sebuah produk dalam aplikasi. Instagram juga berencana untuk meluncurkan fitur ini di beberapa negara lainnya pada tahun ini.
Selanjutnya, Instagram memprediksikan bahwa di tahun 2019, perangkat mobile akan berkontribusi sebesar 72 persen dari seluruh aktivitas menonton video online.
Dengan demikian, brand-brand akan memiliki kesempatan untuk menjadi lebih kreatif dan membangun pengalaman menonton video yang berkesan sehingga dapat berinteraksi dengan konsumen dari telapak tangan mereka.
Tidak hanya itu, konsumen kini semakin menginginkan komunikasi kepada sebuah bisnis dapat dilakukan dengan cara yang cepat dan informal layaknya bercakap dengan teman.
Instagram memprediksi hal ini dapat terus bertumbuh di tahun 2018, bahkan semakin banyak transaksi dilakukan melalui pengiriman pesan.
Instagram juga memprediksikan bangkitnya komunitas dan bisnis niche. Di Instagram, terdapat jutaan komunitas niche, dimulai dari diet sehat hingga ilustrator dan pecinta mainan. Bagi setiap brand, hal ini berarti bahwa semakin banyaknya audience yang dapat dijangkau.
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018