Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat sore, bergerak menguat tipis sebesar empat poin menjadi Rp13.285 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.289 per dolar Amerika Serikat (AS).

Research Analyst FXTM, Lukman Otunuga di Jakarta, Jumat mengatakan bahwa nilai tukar rupiah kembali menguat terhadap dolar AS seiring dengan harapan positif menjelang data investasi langsung asing (foreign direct investment/FDI).

"Perhatian pasar tertuju pada laporan investasi langsung asing yang menjelaskan seberapa banyak investasi asing masuk ke Indonesia pada kuartal terakhir 2017. Diharapkan meningkat karena dapat memperkuat optimisme terhadap ekonomi Indonesia," katanya.

Ia menambahkan bahwa pergerakan dolar AS juga dipengaruhi oleh sentimen dari komentar Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin yang menyatakan pelemahan dolar AS dinilai bagus untuk perdagangan AS, situasi itu cenderung membuat investor bearish terhadap aset berdenominasi dolar AS.

"Dari sudut pandang teknikal, indeks dolar AS juga berada dalam grafik bearish," katanya.

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menambahkan bahwa meski Presiden AS Donald Trump menyatakan harapan terhadap dolar AS yang kuat sekaligus menepis pernyataan Menteri Keuangan Steven Mnuchin, namun pelaku pasar cenderung bersikap skeptis.

Pasalnya, lanjut dia, situasi saat ini ada kecenderungan bank-bank sentral di dunia mulai mengindikasikan menarik program stimulusnya, kondisi itu dapat menahan laju dolar AS.

Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Jumat (26/1) mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah ke posisi Rp13.303 dibandingkan posisi sebelumnya Rp13.290 per dolar AS.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018