Kota Gaza (ANTARA News) - Kelompok pejuang garis keras Palestina, Hamas, hari Rabu menolak sebuah dekrit presiden yang membubarkan kelompok-kelompok bersenjata di wilayah Palestina dan mengatakan, itu "hanya tinta di atas kertas". "Tidak seorang pun berhak menentukan masa depan kelompok-kelompok itu selama pendudukan masih terjadi," kata Hamas, ketika orang-orang bersenjatanya menghadapi penyerbuan pasukan Israel di Jalur Gaza yag menewaskan sedikitnya 12 orang Palestina. Presiden Mahmoud Abbas mengeluarkan dekrit itu Selasa malam, yang melarang milisi dan kelompok paramiliter atau militer tidak tetap yang beroperasi di wilayah-wilayah Palestina. Dekrit itu dikeluarkan sepekan setelah perintah presiden yang hanya melarang milisi Hamas, yang dibuat Abbas setelah kelompok garis keras itu menguasai Jalur Gaza setelah mengalahkan pasukan Fatah kubunya dalam pertempuran sengit lima hari. Jurubicara Fatah Ahmed Abdel Rahman mengatakan, Rabu, dekrit terakhir Abbas itu merupakan bagian dari upaya "untuk mengatasi kekacauan keamanan dan pemberotakan". Tidak jelas bagaimana dekrit baru itu akan ditegakkan, setidaknya di Jalur Gaza dimana Abbas tidak lagi memiliki otoritas.Sementara itu, pasukan Israel membunuh sedikitnya 12 orang Palestina, sebagian besar orang bersenjata namun terdapat juga anak laki-laki berusia 12 tahun dan warga sipil lain, Rabu, dalam penyerbuan paling mematikan ke Jalur Gaza sejak Hamas menguasai wilayah itu, kata petugas medis. Kekerasan itu terjadi ketika para penengah Timur Tengah bersiap-siap mengangkat Tony Blair, yang mengundurkan diri sebagai PM Inggris, menjadi utusan baru mereka dalam upaya membangkitkan proses perdamaian Israel-Palestina setelah kemenangan Hamas di Gaza. Persiden Palestina Mahmoud Abbas mengecam penyerbuan militer Israel ke Gaza itu, demikian laporan DPA. "Kami mengecam keras semua aksi kriminal ini terhadap rakyat kami di Jalur Gaza dan Tepi Barat," kata Abbas ketika bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov yang sedang berkunjung. "Saya ingin menekankan bahwa kami menentang semua rudal tanpa guna ini yang datang dari sini dan sana," tambahnya, mungkin menunjuk pada roket-roket rakitan yang ditembakkan gerilyawan Palestina dari Jalur Gaza ke kota dan desa Israel yang berdekatan.

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007