Kepala BPBD Pacitan Windarto di Pacitan, Jumat, mengatakan dampak kerusakan akibat hujan dengan intensitas tinggi tersebar di banyak lokasi di tujuh kecamatan.
"Rekapitulasi dampak kerusakan terus dilakukan bersama jajaran TNI, kepolisian serta Radio Antar-Penduduk Indonesia (RAPI). Ada ratusan hektare tanah dan sawah milik warga serta rumah penduduk yang ikut terdampak bencana karena erosi," kata Windarto.
Kendati tidak jatuh korban jiwa maupun luka, Windarto memastikan jajaran BPBD bekerja sama dengan seluruh elemen penanggulangan kebencanaan daerah terus melakukan langkah antisipasi bencana susulan.
Menurutnya, kegiatan pemantauan pendataan dengan melakukan validasi data tentang perkembangan situasi bencana alam harus dilakukan secara terus-menerus.
"Kami dari seluruh unsur TRC, BPBD, TNI, kepolisian dan seluruh unsur tagana telah melakukan langkah-langkah agar permasalahan bisa segera diatasi dengan memperbaiki drainase saluran air, membuat sistem pengelak aliran air di sungai dan sebagainya," kata dia.
Windarto menambahkan kondisi cuaca yang masih berpotensi turun hujan dengan curah/intensitas tinggi dikhawatirkan memicu debit air sungai-sungai utama meningkat.
"Kami imbau warga di daerah-daerah rawan bencana, terutama di sekitar bantaran sungai untuk selalu waspada dan kenali gejala perubahan alam yang terjadi," katanya.
Data resmi BPBD Pacitan, banjir dan longsor teridentifikasi menyebar di tujuh kecamatan daerah itu, yakni Kecamatan Pacitan, Kebonagung, Arjosari, Ngadirojo, Donorojo, Tulakan dan Nawangan.
Kerusakan yang terjadi, khususnya dampak ke pemukimanpenduduk untuk dimasukan dalam daftar data kerusakan rumah susulan, menambah data sebelumnya akibat bencana banjir longsor pada akhir Desember 2017 yang terjadi meluas dan berdampak masif.
Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018