Jakarta (ANTARA News) - Artis Shanty semakin menikmati kegiatannya bermain film, dan mengaku bekerja keras untuk menjiwai perannya sebagai Sita, seorang pekerja seks komersial dan penyanyi pub dalam film "The Photograph". "Medannya susah, 'setting'-nya susah banget, rumah, pasar, rel kereta api, panasnya minta ampun, menguras tenaga dan fisik. Tapi aku bela-belain kerja maksimal," kata Shanty di Jakarta, Rabu. Salah satu yang melelahkan dalam film besutan sutradara Nan Achnas ini adalah adegan dia berlari di lintasan rel kereta api saat di kejar Suroso, germo (Lukman Sardi) yang kemudian ditolong oleh Johan (Lim Kay Tong). "Untuk adegan Johan memukul Suroso yang syutingnya jam empat pagi, kami semua harus siap jam dua pagi," ujar Shanty yang pernah bermain dalam film "Berbagi Suami". Sementara itu, untuk memerankan Sita yang mengalami perkosaan, Shanty mengaku melakukan diskusi dengan sutradara, sebab ini untuk yang pertama kalinya ia menjalani peran demikian. "Soal karakterku, aku kan tidak pernah menjadi PSK dan tidak pernah diperkosa, akhirnya ya `on the spot` aja berakting, tapi observasinya aku diskusi dengan sutradara," kata Shanty yang dalam film ini beradu peran dengan seorang aktor kawakan asal Singapura, Lim Kay Tong. Bermain bersama Lim Kay Tong, bagi Shanty merupakan hal yang menyenangkan, pasalnya di negeri asalnya Lim adalah guru teater. "Dia lebih jago daripada aku, akhirnya aku sampaikan pada Lim bahwa aku masih sangat baru di dunia akting, jadi tolong bantu aku," demikian Shanty. (*)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007