Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia dan lima negara ASEAN sepakat untuk menjalin sinergi berkaitan dengan pertukaran informasi strategis atau "Our Eyes" untuk melawan ancaman terorisme dan radikalisme di kawasan Asia Tenggara.
"Masing-masing negara memiliki cara yang berbeda dalam menanggulangi ancaman tersebut maka dibutuhkan sinergitas dan koordinasi dalam rangka mendapatkan informasi strategis," kata Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu dalam "soft launching" kerja sama itu di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Kamis.
Kesepakatan kerja sama peluncuran awal "Our Eyes" itu dilaksanakan Indonesia bersama lima negara yakni Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Thailand dan Singapura.
Konsep "Our Eyes" merupakan wadah kerja sama yang digagas Menhan RI dan didukung aklamasi oleh para menteri pertahanan di kawasan Asia Tenggara.
Seperti konsep "Five Eyes" oleh Amerika Serikat dan sekutunya, kerja sama ini melibatkan unsur kolaborasi pertahanan atau militer dan jaringan intelijen secara terintegrasi.
Mekanismenya, negara-negara peserta dapat saling bertukar informasi strategis yang dapat digunakan untuk membantu meningkatkan operasi melawan terorisme dan radikalisme.
Pembaharuan informasi strategis terkini terkait dua hal tersebut nantinya akan membantu dalam mempertajam asumsi atau prediksi situasi serta mendukung dalam pengambilan keputusan menanggulangi terorisme dan radikalisme.
Dengan adanya kerja sama itu, maka negara ASEAN diharapkan lebih cepat, tepat dan akurat serta kekinian dalam menanggulangi ancaman terorisme, radikalisme sehingga dapat meminimalisasi korban.
Sebelumnya mekanisme terkait konsep kerja sama itu telah dibahas bersama enam negara melalui pertemuan bersama pada 30 November 2017 di Jakarta dan 24 Januari 2018 di Bali.
Peluncuran awal kerja sama itu dihadiri Wakil Menteri Pertahanan Brunei Darussalam Dato Seri Pahlawan Haji Abdul Aziz dan Wakil Menhan Malaysia Dato Sri Mohd Johari.
Selain itu Wakil Menhan Filipina Cesar B Yano, Menteri Pertahanan dan Luar Negeri Singapura Mohammad Maliki dan Wakil Menhan Thailand Jenderal Chaichan Changmonkol.
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018