Moskow, Rusia (ANTARA News) - Rusia pada Rabu mengecam Amerika Serikat karena menuduhnya terlibat dalam serangan kimia di Suriah Timur, dan menyebutnya "tak bisa diterima baik".
Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Moskow tak setuju dengan pendekatan Washington untuk menyelidiki dugaan penggunaan senjata kimia di Suriah, demikian laporan media lokal.
"Kami dengan tegas tak setuju dengan pendekatan pemerintah Amerika, yang mengikuti jalur menggelincirkan penyelidikan sesungguhnya internasional mengenai kasus terdahulu, dan memilih untuk memasang cap tanpa dasar," kata Peskov kepada pers.
Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson dan Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley pada Selasa (23/1) mengatakan Rusia mungkin memiliki hubungan dengan serangan kimia yang dilaporkan di Ghouta Timur, Suriah.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov, yang menyebut pernyataan tersebut "sama sekali tak bisa diterima baik", sebagaimana dilaporkan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu malam, mengatakan, "Dengan dasar ini, kami tak bisa bekerjasama dengan Amerika Serikat."
Ia berharap para pejabat AS akan tenang dan secara bertahap membiasakan diri mereka dengan persepsi yang lebih layak mengenai "apa yang terjadi di sekitar mereka, termasuk usul yang diajukan oleh pihak Rusia".
Rusia pada Selasa mengusulkan panel penyelidik baru di bawah Dewan Keamanan PBB untuk memastikan para pelaku serangan senjata kimia di Suriah, tapi Amerika Serikat tetap khawatir.
Babak baru pembicaraan perdamaian mengenai Suriah dijadwalkan berlangsung di Wina, Austria, pada Kamis dan Jumat, sedangkan Rusia berencana menyelenggarakan perundingan di Kota Pelancongan Laut Hitam, Sochi, pada 29-30 Januari, guna menemukan jalan untuk mengakhiri hampir tujuh-tahun konflik di Suriah.
(Uu.C003)
Pewarta: LKBN Antara
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018