Dalam pertandingan tersebut Ihsan harus mengakui keunggulan Gemke dengan menyerah 21-17, 21-23, 16-21. Akan tetapi pertarungan mereka berdua menyedot perhatian penonton di Istora.
Ihsan yang bermain di hadapan pendukungnya, tampil apik pada awal gim pertama, kendati susul-menyusul poin terjadi, Ihsan mampu mengamankan gim pembuka ini dengan kemenangan.
Pada gim kedua, giliran Gemke yang mendominasi. Tapi Ihsan tak tinggal diam dan mampu mendekati perolehan poin pemain Denmark 5-6, bahkan mampu menyamakan kedudukan 10-10.
Kembali tertinggal, Ihsan tak menyerah dan mampu menempel ketat perolehan poin Gemke, bahkan dia sempat membuat tribun penonton riuh dengan kembali menyalip 21-20 dari posisi tertinggal 16-20. Namun Ihsan menyerahkan kemenangan yang sudah di depan mata kala Gemke mencetak tiga angka beruntun.
Pada gim pamungkas, pertandingan tetap berlangsung seru dan ketat, akan tetapi setelah memimpin 15-14, Gemke mampu memastikan kemenangannya untuk melaju ke putaran dua setelah 83 menit berjuang.
"Itu pertandingan yang sulit. Saya sangat lelah sekarang. Awalnya saya masih agak gugup. Namun kemudian saya bisa memimpin. Dan saya pikir beruntung juga karena beberapa kali Ihsan melakukan kesalahan yang tak perlu. Hal itu justru membuat saya lebih percaya diri," kata Gemke.
Sementara itu, Ihsan mengaku dalam pertarungan panjang tersebut dirinya kurang menikmati pertandingan sehingga kesulitan mendapatkan poin.
"Tapi giliran mimpin, buangnya tuh gampang banget. jadi gampang mati sendiri. padahal musuh sebenarnya nggak kuat-kuat banget, dia sudah habis juga. cuma pas gim terakhir tuh gampang banget buang poinnya. terus kurang disiplin juga dalam poin per poinnya. Sayang," ujar Ihsan.
Ketika ditanya apakah hal ini karena faktor kelelahan selepas turnamen Malaysia Masters 2018 pekan lalu, Ihsan tak menampiknya.
"Hanya ya nggak fokus ke sana sih ya, musuh lebih bisa tahan saja gitu padahal dia juga sudah habis (kelelahan). dia berani agresif. tadi saya banyak defense. harusnya kan saya yang lebih banyak menyerang," ujar pemain kelahiran Tasikmalaya 22 tahun yang lalu tersebut.
Ihsan yang pada turnamen Malaysia Masters 2018 pekan lalu membuat kejutan dengan menumbangkan wakil China, Lin Dan, mengaku dirinya memang dibebani target untuk bisa meraih hasil gemilang di turnamen ini, namun hasil yang didapatnya tak sesuai keinginan.
"Ya ke depannya saya harus lebih percaya ke diri sendiri saja. tadi banyak ragu-ragunya. dari ragu itu bola yang harusnya bisa matiin malah gak mati. sebenernya saya juga ditunggu-tunggu main di indonesia, tapi ya hasilnya kurang memuaskan," ucap dia.
Tunggal putra pelatnas Indonesia kini mengharapkan kesempatan putaran dua pada Anthony Sinisuka Ginting yang akan menghadapi pemain Hong Kong, Wong Wing Ki Vincent, di putaran pertama setelah tunggal putra Indonesia lainnya, Jonatan Christie tersingkir.
Jonatan menyerah dua gim langsung 15-21, 10-21, dari unggulan empat asal Korea Selatan Son Wan Ho.
Sementara untuk tunggal putra yang bertanding melalui jalur profesional, ada nama Tommy Sugiarto yang mampu menyudahi perlawanan sesama wakil Indonesia Shesar Hiren Rhustavito 21-16, 21-9.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018