Tulungagung (ANTARA News) - Tim SAR gabungan akhirnya berhasil mengevakuasi 32 anak buah kapal KM Astro Sari yang mengalami kerusakan mesin dengan memandunya menepi ke Pelabuhan Popoh, kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Rabu.
Keterangan tim Basarnas Pos SAR Trenggalek yang memimpin proses evakuasi, KM Astro Sari sempat menempuh perjalanan kurang lebih 30 jam, dari titik pertama teridentifikasi berdasar titik ordinat GPS, yakni di 10 derajat lintang selatan dan 111 bujur timur, selatan Yogyakarta dengan dipandu sebuah KM Aquarius.
Begitu tiba di Pelabuhan Popoh, KM Astro Sari tidak langsung mendarat ke dermaga. Tim Basarnas bersama unsur TNI AL setempat lebih dulu kembali ke darat lalu disusul sebuah kapal nelayan (KM Anugerah) yang menjemput untuk mengangkut para ABK hingga daratan.
"Sekitar pukul 09.00 WIB KM Astro Sari ini sampai di kolam labuh kapal besar, berjarak radius sekitar 1 mil dari Pelabuhan Popoh. Alhamdulillah semua ABK dalam kondisi selamat," kata Kepala Basarnas Pos SAR Trenggalek Asnawi Suroso.
Saat tiba di dermaga Pelabuhan Popoh, wajah para ABK termasuk Kapten KM Astro Sari Casnoto terlihat sumringah.
Mereka mengaku lega akhirnya bisa mendarat dari lautan bebas, setelah hampir tiga hari tiga malam terombang-ambing di laut bebas.
"Alhamdulillah akhirnya selamat. Kami sudah mulai tenang sejak komunikasi radio kami terhubung dengan tim Basarnas dan komunitas RAPI, hingga akhirnya dipandu oleh KM Aquarius menepi ke arah Pelabuhan Popoh," katanya.
Beberapa ABK yang turun membawa sejumlah ikan hasil tangkapan. Mereka lalu menjualnya ke pedagang untuk ditukar menjadi uang yang akan mereka gunakan sebagai bekal selama bertahan di Pelabuhan Popoh menunggu proses perbaikan kapal yang mengalami kerusakan.
Sebelumnya diberitakan jumlah manifest KM Astro Sari terlapor sebanyak 35 ABK.
Sementara ABK yang dievakuasi di Pelabuhan Popoh berjumlah 32 orang. Terkait selisih ini, Komandan Posmat (Pos Pengamatan) TNI AL di Pelabuhan Popoh maupun jajaran Polsek Besuki sempat mempertanyakan adanya selisih jumlah ABK/penumpang kapal.
"Tadi dijelaskan oleh kapten kapal jika jumlah manifest ada perbedaan dengan jumlah sebenarnya, karena masalah pelaporan administrasi di kantor mereka. Menjelang keberangkatan ada tiga ABK yang batal berangkat, sehingga manifest riil tidak genap 35 orang seperti terlapor," kata Komandan Posmat TNI AL Pantai Popoh Serma Suwardi.
Kapolsek Besuki AKP Randy Irawan menanggapi perbedaan jumlah manifest tersebut dengan meminta Casnoto membuat keterangan tertulis ke Adpel setempat guna memstikan tidak ada satupun korban dalam insiden kapal rusak yang dialaminya bersama 33 ABK yang dibawa.
Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018