Menurut informasi di akun Twitter Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, gempa berkekuatan 5,1 SR terjadi di laut 72 kilometer barat daya Lebak pada kedalaman 42 kilometer dan tidak berpotensi tsunami.
"Getaran gempa memang tidak terlalu kencang dibandingkan gempa yang terjadi pada Selasa (23/1) tapi membuat panik warga," kata Humas PMI Kabupaten Sukabumi Atep Maulana, Rabu.
PMI pun, menurut dia, langsung berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi dan mengimbau warga agar tidak panik namun selalu waspada.
Seorang warga Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, Fenny Yuniar sempat panik saat merasakan getaran karena kemarin merasakan getaran cukup kuat akibat gempa 6,4 SR di Lebak.
"Saat gempa, saya sedang berada di dalam kantor dan langsung lari keluar ruangan," katanya.
Menurut siaran BMKG, dampak gempa susulan di Lebak hari ini dirasakan dengan ukuran Modified Mercalli Intensity (MMI) II-III di Jakarta, Bekasi, Serang, Ujung Genteng, Curugkembar, Cikarang dan Sukabumi, dan MMI II di Bogor, Cianjur, Depok.
Ukuran MMI II digunakan untuk getaran yang dirasakan oleh beberapa orang dan menyebabkan benda-benda ringan yang digantung bergoyang, dan MMI III untuk getaran yang dirasakan nyata dalam rumah seperti ada truk yang sedang berlalu menurut informasi di laman resmi BMKG.
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018