Jakarta (ANTARA News) - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian tidak segan mencopot jabatan perwira yang lalai menangani konflik sosial di masyarakat.
"Ini kebijakan saya. Banyak yang sudah dicopot juga sehingga kasus-kasus konflik sosial relatif menurun beberapa waktu terakhir," kata Jenderal Tito di Rapim Polri di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK), Jakarta, Rabu.
Untuk mencegah konflik sosial, pihaknya meminta jajarannya untuk memetakan potensi konflik di daerahnya masing-masing.
"Selesaikan potensi (konflik) itu, jangan sampai meledak," katanya.
Tito mengatakan bila terjadi konflik di suatu daerah, pihaknya akan mengerahkan tim Irwasum Polri dan Propam Polri untuk mengusut alasan terjadinya konflik tersebut.
"Cek apakah konflik itu terjadi tanpa ada informasi baik dari jajaran Intelijen maupun Binmas kepada para kepala satuan, kapolres dan kapolda," katanya.
Menurut dia, bila tidak ada informasi soal konflik dari jajaran tersebut, pihaknya akan mencopot pimpinan mulai dari tingkat Polda yakni Dir Intel dan Dir Binmas hingga tingkat polres yakni Kasat Intel, Kasat Binmas.
"Artinya mereka tidak kerja," katanya.
Ia mengatakan terjadinya konflik di suatu wilayah biasanya tidak terjadi mendadak namun ada gejala yang bisa tercium oleh pihak Intelijen maupun Binmas.
Namun bila informasi konflik telah disampaikan pihak Intelijen dan Binmas namun Kapolres maupun Kapoldanya tidak merespon hingga akhirnya terjadi konflik, maka kapolres atau kapolda yang akan dicopot.
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018