Jakarta (ANTARA News) - Gempa berpusat di Lebak, Banten, yang terjadi pada Selasa (23/1) tercatat menimbulkan kerusakan terhadap 341 unit bangunan rumah dan fasilitas umum, demikian data Kementerian Sosial.

Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat yang dihubungi dari Jakarta, Rabu mengatakan, gempa berkekuatan 6,4 skala Richter tersebut mengakibatkan kerusakan ringan maupun berat.

Dia merinci, wilayah yang terdampak di Kabupaten Lebak, Banten yaitu di Kecamatan Bayah, Kecamatan Wanasalam, Kecamatan Cilograng, Panggarangan, Lebak Gedong, Sobang, Cimarga, Sajira, Cihara dan Rinten dengan total kerusakan 311 unit rumah dan bangunan.

Sementara di Pandeglangsatu gedung aula SMA CMBBS juga mengalami kerusakan akibat gempa yang terjadi pukul 13.34 WIB tersebut.

Selain itu, 13 unit rumah di Kelurahan Tari Kolot, Pakancilan dan Kuta, Bogor juga mengalami kerusakan, tiga unit rumah dan sekolah juga rusak di Desa Tanggeung, Desa Pageurmaneh Cianjur.

Serta terdata 13 unit rumah, masjid dan sekolah rusak di Kecamatan Cidahu dan Kecamatan Cirenghas Sukabumi.


Data dampak kerusakan gempa Kemensos tersebut jauh lebih kecil dibandingkan data yang dilaporkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak yang menyebutkan sedikitnya 1.269 rumah rusak di wilayah mereka akibat gempa kemarin.


(Baca juga: BPBD Lebak : 1.269 rumah rusak akibat gempa)

Harry mengatakan, untuk penanganan dampak gempa, Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan Dinsos Provinsi Banten sementara telah mendistribusikan logistik ke beberapa titik di Kecamatan Panggarangan Kabupaten Lebak, Banten.

"Bantuan logistik tersebut difokuskan kepada 92 kepala keluarga yang mengalami kerusakan rumah berat dan saat ini mengungsi di rumah tetangga maupun keluarga," ujar Harry.

Adapun jenis bantuan yang diberikan antara lain, beras sebanyak 1.000 Kilogram, 100 lembar selimut, 120 lembar matras, 240 paket lauk pauk, dan 30 paket foodware. Nilai bantuan yang telah disalurkan sebesar Rp50,5 juta.

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018