Gaza (ANTARA News) - Pasukan Israel menewaskan sedikitnya empat anggota kelompok militan Palestina dalam dua insiden terpisah di Jalur Gaza, Rabu. Pasukan negara Yahudi bentrok dengan militan Jihad Islam di dekat kota Khan Younis, menewaskan seorang dan melukai empat orang lainnya, tutur petugas medis seperti dilaporkan Reuters. Di dekat Kota Gaza, tiga militan tewas akibat luka-luka disebabkan pecahan motir, kata seorang dokter. Seorang di antara mereka anggota kelompok Islam Hamas yang menguasai Gaza dalam bulan ini, setelah membuat kocar-kacir pasukan yang setia kepada Presiden Mahmoud Abbas, pemimpin kelompok sekuler Fatah. Lebih dari tujuh warga Palestina cedera di dekat Kota Gaza. Para saksi mata warga Palestina juga melaporkan melihat serangan pesawat tempur Israel terhadap setidaknya satu rudal di wilayah itu. Seorang jurubicara militer Israel mengatakan, pihaknya sedang menggelar operasi di dekat Khan Younis dan ada laporan-laporan mengenai tembakan-tembakan senjata. Dia mengatakan, pihaknya mengecek laporan-laporan atas tambahan serangan militer di dekat Kota Gaza, namun menjelaskan bahwa di sana tidak ada serangan udara. Negara Zionis menarik pasukannya dan pemukim Yahudi dari Jalur Gaza pada tahun 2005, namun tidak menghentikan serangan-serangan udara serta serangan-serangan lain terhadap kelompok militan. Para perwakilan Kuartet mediator Timur Tengah - Amerika Serikat, Uni Eropa, Rusia dan PBB - bertemu di Jerusalem Selasa, untuk membahas hal-hal yang bertujuan untuk mendorong kemajuan perundingan-perundingan antara Israel dan Penguasa Palestina, setelah Hamas mengambil-alih Gaza. AS dan Israel ingin mengucilkan Hamas di Gaza, sementara mereka mendukung Abbas dan pemerintah darurat yang dia bentuk di Tepi Barat yang dikuasai, setelah membubarkan kabinet persatuan pimpinan Hamas. Seorang pejabat AS di Washington mengatakan, Kuartet Timur Tengah berharap memilih Perdana Menteri Inggris yang akan berakhir masa jabatannya, Tony Blair, sebagai utusan mereka di Timur Tengah, di kemudian hari setelah dia mundur sebagai perdana menteri.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007