Puerto Ordaz, Venezuela (ANTARA News) - Legenda hidup sekaligus striker paling tajam yang pernah dimiliki oleh Meksiko, Hugo Sanchez, kini menghadapi krisis yakni kesenjangan antara kata dan perbuatan. Sanchez identik dengan Real Madrid, dan ia kini melatih tim nasional Meksiko, justru sedang menghadapi ujian untuk keluar dari krisis setelah menangani Jared Borgetti dan kawan-kawan selama enam bulan. Meksiko maju ke Copa America tidak dengan modal yang menggembirakan, karena serangkaian pertandingan uji coba skuadnya relatif menunjukkan hasil yang menciutkan nyali. "Sebagai pemain, hal yang sama pernah terjadi pada diri saya. Saya perlu waktu untuk berlaga di Eropa, dan sekarang situasinya hampir sama, yakni saya perlu bersabar," katanya. Ia menimpali, "Jika engkau berlaku sebagai seorang yang bukan warga Meksiko, engkau pasti menganggapnya sebagai buruk. Kemudian saya menghadapi situasi yang lebih kurang sama." Prestasi Sanchez bersama skuadnya relatif pas-pasan. Mereka kalah 1-2 dari Amerika Serikat dalam final Gold Cup pada Minggu. Dalam pertandngan-pertandingan sebelumnya, Meksiko ekstra kerja keras untuk menundukkan Costa Rica dengan skor 1-0, kemudian menaklukkan kepulauan Karibia dengan angka 1-0. Penampilan Meksiko ini agaknya berlawan dengan retorika yang dikemukakan Sanchez. Sebelum memperoleh tongkat estafet dari pelatih Ricardo La Volpe, ia berjanji memompa semangat anak asuhannya untuk tampil habis-habisan dalam setiap pertandingan. Meksiko akan berhadapan dengan Brazil dalam pembukaan Copa America di grup B pada pertandingan Kamis waktu setempat. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007