Lebak (ANTARA News) - Gempa tektonik berkekuatan 6,1 Skala Richter (SR) mengguncang Kabupaten Lebak, Banten, Selasa, menghancurkan sebanyak 311 unit rumah tersebar di 12 kecamatan.
Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Madias di Lebak, mengatakan gempa itu terjadi di koordinat 7.21 Lintang Selatan dan 105.91 Bujur Timur pukul 13.35 WIB dengan kedalaman 10 kilometer di bawah permukaan laut.
Pusat gempa berada di laut 81 kilometer Barat Daya Lebak.
Gempa tektonik itu mengakibatkan kerusakan rumah milik masyarakat, namun beruntung tidak menimbulkan korban jiwa.
Berdasarkan laporan yang diterima BPBD dari sejumlah kecamatan sampai pukul 17.30 WIB tercatat 311 rumah terdiri dari 277 unit mengalami kerusakan ringan dan 34 unit rusak berat.
Dari 311 rumah itu tersebar di 12 antara lain Kecamatan Bayah 41 unit, Panggarangan 92 unit, Cilograng 15 unit, Lebak Gedong 11 unit dan Sobang dua unit.
Begitu juga di Kecamatan Cimarga dua unit, Sajira satu unit, Cijaku 120 unit, Bojongmanik tiga unit, Cihara satu unit dan Cirinten enam unit.
"Kami hingga kini belum menerima laporan korban jiwa akibat gempa itu," katanya.
Menurut dia, BPBD kini menerjunkan petugas kebencanaan dan tim relawan tangguh ke lokasi pusat gempa di pesisir selatan yang langsung berhadapan Perairan Samudera Hindia.
Pusat gempa itu berlokasi di pesisir selatan Lebak guna melakukan evakuasi juga penyelamatan warga yang terkena bencana alam tersebut.
Sebab, lokasi gempa tektonik itu cukup jauh hingga mencapai 140 kilometer dari Rangkasbitung Ibu Kota Kabupaten Lebak.
Bahkan, Gubernur Banten Wahidin Halim dan Bupati Lebak Iti Octavia tengah meninjau lokasi pusat gempa di pesisir selatan.
"Kami berharap jumlah kerusakan rumah tidak bertambah lagi," katanya menjelaskan.
Sementara itu, RSUD Adjidarmo Rangkasbitung Kabupaten Lebak hingga kini tidak ditemukan pasien korban reruntuhan rumah yang terkena gempa tektonik.
"Kami belum menemukan ada pasien yang dirawat terkena reruntuhan rumah akibat gempa tektonik berkekuatan 6,1 SR," ujar Dani (40) seorang pegawai RSUD Adjidarmo Rangkasbitung.
Pewarta: Mansyur
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018