Jakarta (ANTARA News) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan kondisi Ibukota Jakarta stabil pascagempa berkekuatan 6,1 Skala Richter yang mengguncang Lebak, Provinsi Banten.
"Saat ini kondisi sudah stabil, ada gempa susulan tapi kekuatannya sudah menurun, jadi saya kira tidak perlu panik," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Moch Riyadi di Jakarta, Selasa.
Gempa tektonik yang terjadi pada Selasa sekitar pukul 13.34 WIB sekitar 81 kilometer barat daya Lebak, Banten atau sekitar 143 kilometer dari Jakarta sempat membuat panik warga.
Para pekerja di perkantoran berhamburan keluar gedung saat merasakan goyangan gempa.
Menurut Riyadi, pascagempa terjadi beberapa kali gempa susulan namun dengan kekuatan yang terus menurun sehingga diharapkan warga tidak lagi panik.
"Setahun rata-rata terjadi 365 kali gempa, artinya rata-rata sehari terjadi gempa yang dirasakan dengan kekuatan di atas lima skala richter. Sedangkan gempa yang merusak rata-rata setahun dua kali terjadi," tambah dia.
Untuk itu warga terutama di wilayah terdampak gempa diharapkan tidak panik berlebihan dan mampu melakukan evakuasi diri ke tempat yang lebih aman apabila berada di gedung tinggi.
Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi berkekuatan magnitude 6,1 terjadi dengan koordinat episenter pada 7,23 LS dan 105,9 BT.
Tepatnya berlokasi di laut pada jarak 43 km arah selatan Lebak, Provinsi Banten pada kedalaman 61 km.
Gempa tektonik tersebut berdampak seperti yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG menunjukkan bahwa dampak gempa bumi berupa guncangan berpotensi dirasakan di daerah Jakarta, Tangerang Selatan, Bogor, II SIG-BMKG (IV-V MMI).
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018