Jakarta (ANTARA News) - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan bahwa guncangan akibat gempa yang berpusat di Lebak, Banten, pada Selasa tidak sampai membuat aktivatas perdagangan efek terganggu, dan semuanya berjalan normal.
"Sehubungan dengan adanya musibah gempa bumi 6,4 SR pada pukul 13.34 WIB, dengan ini kami informasikan bahwa operasional perdagangan BEI berjalan normal," ujar Direktur Utama BEI Tito Sulistio di Jakarta, Selasa.
Gempa berkekuatan 6,4 Skala Richter terjadi di 81 kilometer barat daya Lebak, Banten, terjadi pada pukul 13.34 WIB dan terasa hingga beberapa wilayah di Jakarta, termasuk di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan.
Tito Sulistio mengatakan bahwa sistem perdagangan Bursa masih terkoneksi dengan baik ke sistem Anggota Bursa (Perusahaan Sekuritas) sehingga dampak gempa tidak mempengaruhi aktivitas di pasar modal.
"Selama tidak lebih dari 30 persen sistem broker tidak terputus dengan BEI maka aktivitas di pasar modal tetap berjalan," ucapnya.
Ia juga menyampaikan bahwa dirinya telah melakukan pengecekan langsung ke sistem utama Jakarta Automated Trading System (JATS)-NexG maupun sistem back up atau disaster recovery center (DRC), dan berjalan baik.
Berdasarkan pantauan, seluruh pegawai di gedung Bursa Efek Indonesia Tower I dan II dievakuasi ke halaman gedung. Saat ini, sebagaian pegawai sudah mulai masuk kembali ke dalam gedung.
Sementara itu terpantau, pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada pukul 15.30 WIB atau menjelang penutupan berada di area positif, naik 86,11 poin (1,32 persen) ke posisi 6.586,63.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018