Bandung (ANTARA News) - Badan SAR Nasional (Basarnas) Provinsi Jawa Barat menyiagakan seluruh personel guna mengantisipasi dampak kerusakan akibat gempa berskala 6,1 Skala Richter yang terjadi di Provinsi Banten.
"Personel kami disiagakan 24 jam (antisipasi dampak gempa)," ujar juru bicara kantor SAR Jawa Barat, Joshua Banjarnahor saat dihubungi melalui pesan singkat, Selasa.
Menurutnya, berdasarkan laporan petugas di lapangan, untuk sementara belum ditemukan kerusakan di wilayah Jawa Barat. Meski begitu, Basarnas siap memantau dampak gempa di Jawa Barat.
"Masih nihil, nanti kami akan laporkan perkembangan selanjutnya," kata dia.
Gempa berskala 6,1 Skala Richter terjadi di koordinat episenter pada 7,23 LS dan 105,9 BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 43 km arah selatan Kota Muarabinuangeun, Kabupaten Cilangkahan, Provinsi Banten pada kedalaman 61 km.
Dampak gempabumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG menunjukkan bahwa dampak gempabumi berupa guncangan berpotensi dirasakan di daerah Jakarta, Tangerang Selatan, Bandung raya, Bogor, hingga selatan Jawa Barat.
BMKG Bandung mencatat, gempa bumi selatan Jawa-Bali-Nusa Tenggara ini termasuk dalam klasifikasi gempa bumi berkedalaman dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempang Eurasia.
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018