Semarang (ANTARA News) - Kapolrestabes Semarang Abiyoso Seno Aji mengatakan pelaku pembunuhan sopir taksi daring Deny Setiawan (25) sudah merencanakan pembunuhan berlatar belakang perampokan itu. Mereka nekad merampok dan membunuh karena membutuhkan uang untuk membayar iuran sekolah.
"Sudah direncanakan sebelumnya oleh kedua pelaku," kata Abiyoso di Semarang, Kamis.
Menurut dia, pelaku berusaha mengajak tiga teman lainnya, namun ketikanya menolak.
Pelaku memesan taksi online dari Kawasan Lemah Gempal, Semarang Selatan, menuju Sambiroto, Tembalang.
Dari pengakuan pelaku, Deny dihabisi nyawanya di Sambiroto, tepat depan Perumahan Citra Grand.
Telepon seluler korban kemudian dikubur di sekitar Kanal Banjir Barat dengan ditandai dengan bambu, sedangkan mobil korban sengaja diletakkan di Jalan HOS Cokro Aminoto untuk didiamkan sementara sebelum jual kembali nanti.
Baca juga: Mobil taksi daring korban pembunuhan ditemukan
"Pelaku sengaja menyembunyikan barang-barang hasil curian sebelum akhirnya diambil," kata Abiyoso.
Dari pelaku, polisi juga menyita baju dan sepatu yang didapati bercak darah korban dari rumah pelaku.
Berdasarkan keterangan pelaku, tindakan kriminal ini dilakukan karena mereka membutuhkan uang untuk membayar uang sekolah.
Sabtu malam pekan lalu tubuh Deny Setiawan ditemukan di Jalan Cendana Selatan IV, Sambiroto, Tembalang. Deny itemukan tewas setelah diduga menjadi korban perampokan.
Saat ditemukan, korban sudah tanpa identitas, namun kemudian terungkap setelah diotopsi di Rumas Sakit Bhayangkara, Semarang.
Mobil Toyota Grand Livina milik warga Margorejo Timur RT 09/RW 05 Kelurahan Kemijen, Semarang Timur itu hilang sebelum ditemukan satu hari kemudian.
Baca juga: Dua pembunuh taksi online ditangkap, keduanya pelajar SMK
Pewarta: I.C.Senjaya
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018