Jakarta (ANTARA News) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno tidak mau ada kecelakaan kerja lagi pada pembangunan infrastruktur di Jakarta.
"Kita baru permulaan saja pembangunan infrastruktur secara masif ini. Lima tahun kedepan, lima kali lipat lebih banyak. Dan kita nggak mau lima kali lipat lebih banyak kecelakaannya," kata Sandiaga di Pulomas, Jakarta Timur, Selasa.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ini adalah harga mati, keselamatan diutamakan. Semakin lama semakin banyak proyek infrastruktur di Jakarta, katanya.
"Dan semakin sering kita dengar kecelakaan kerja yang mengganggu kesehatan dan keselamatan kerja. Jadi saya berpesan kepada pak Priyono Kepala Disnaker untuk memastikan kesehatan dan keselamatan kerja," kata Wagub
Dia harapkan adanya perubahan perilaku dan prosedur yang menjadi budaya. Kalau perilaku sudah diubah, "safety induction" atau pengenalan dasar-dasar?K3.
"Prosedur - prosedur dipastikan pekerja itu nggak kelelahan, Insya Allah itu kita bisa menanamkan budaya K3. Dan juga bisa mereduksi dan mengeliminir resiko kecelakaan dan gangguan kesehatan situasi lapangan kerja," kata Sandiaga.
Hal tersebut terkait kecelakaan kerja runtuhnya konstruksi bangunan Light Rapid Transit (LRT) yang menghubungkan Kelapa Gading-Velodrome di Kayu Putih, Jakarta Timur.
Akibatnya, lima orang terluka akibat tertimpa reruntuhan proyek tersebut yang terjadi pada hari Senin (22/1) dini hari sekitar pukul 00.20 WIB.
"Prosedur sudah dilakukan, safety induction sudah. Dan juga semua pakai Alat Pelindung Diri (APD), sehingga Alhamdulillah walaupun ada sebuah anomali yang sebetulnya dalam sejarah," kata Sandiaga.
Adapun korban dari runtuhnya konstruksi LRT yakni Rois Julianto, (27) mengalani luka ringan, Wahyudin (18) mengalami luka ringan, Abdul Mupit (30) mengalami luka ringan, Ahmad Kumaedi (22) mengalami luka ringan dan Jamal yang belum bisa dimintai keterangan karena masih dalam perawatan.
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018