Washington (ANTARA News) - Amerika Serikat (AS) telah memerintahkan pemeriksaan lebih ketat terhadap kargo udara dari lima negara Timur Tengah, menyebut upaya di Australia pada Juni 2017 untuk menjatuhkan sebuah pesawat sebagai bukti bahwa kelompok ekstremis terus menyasar penerbangan sipil.
Badan keamanan transportasi (Transportation Security Administration/TSA) pada Senin (22/1) menyatakan telah memerintahkan tujuh bandara di Mesir, Yordania, Arab Saudi, Qatar dan Uni Emirat Arab menyediakan data lebih lanjut mengenai kargo udara tujuan AS ke Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS untuk pemeriksaan sebelum kargo dimuat.
TSA tidak menyebutkan ancaman spesifik baru terkait pemberlakuan langkah itu.
"Ancaman terus-menerus terhadap penerbangan menuntut dunia untuk meningkatkan standar keamanan penerbangan global di seluruh spektrum," kata TSA.
"Negara-negara ini dipilih karena niat yang ditunjukkan oleh kelompok teroris untuk menyerang penerbangan dari sana," kata lembaga itu sebagaimana dikutip AFP.
TSA juga menyebut upaya petugas keamanan Australia untuk menggagalkan rencana tiga orang yang memiliki hubungan dengan kelompok ISIS pada Juni tahun lalu untuk menjatuhkan pesawat menggunakan peledak.
"Insiden di Australia yang terjadi pada musim panas tahun lalu merupakan peringatan meresahkan bagi TSA dan semua mitra penerbangan kami, termasuk perusahaan pengangkutan kargo, bahwa kami perlu melanjutkan usaha untuk menjaga langit tetap aman," sambung TSA.
Tahun lalu kepala kontraterorisme AS Nick Rasmussen mengatakan bahwa rencana di Australia "menunjukkan bahwa teroris sadar akan prosedur keamanan. Mereka melihat apa yang kita lakukan dan mereka berusaha mempelajarinya."(mr)
Pewarta: -
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018