Jakarta (ANTARA News) - Manchester United telah merampungkan kesepakatan untuk memindahkan Alexis Sanchez dari Arsenal dengan menukarkan gelandang Armenia, Henrikh Mkhitaryan, yang meninggalkan MU ke tim Gudang Peluru.
Di Arsenal, Alexis menggendong dua peran sekaligus yaitu pendobrak dari sayap kiri sekaligus penyerang yang bermain di samping striker utama Olivier Giroud atau Alexander Lacazette.
Di sisi lain, Manchester United memiliki sejumlah pemain yang menempati pos penyerang sayap, mulai dari Anthony Martial, Marcus Rashford, Juan Mata, sampai Ashley Young yang dalam dua musim terakhir lebih banyak bermain sebagai bek sayap.
Berbekal pengalaman menemani Lionel Messi di Barcelona, Alexis berkemampuan mengisi posisi menyerang di mana pun, baik sayap kiri dan kanan. Arsenal pun pernah menurunkan Alexis sebagai striker utama.
Menurut Skysports, posisi paling logis bagi Alexis dalam skema 4-2-3-1 yang diterapkan Mourinho adalah berada di sayap kiri atau tempat yang diisi Anthony Martial dan Marcus Rashford secara bergantian sepanjang musim ini.
Sayap kiri adalah posisi yang paling sering diperankan Alexis sepanjang karirnya. Saat mengisi osisi itu, Alexis akan menarik bek tengah ke samping untuk membuka ruang bagi striker utama, maupun mengeksekusi sendiri peluang yang ia dapatkan.
Alexis yang mendulang 24 gol bersama Arsenal pada musim lalu, akan memberikan Mourinho alternatif apabila Romelu Lukaku atau Zlatan Ibrahimovic mengalami kebuntuan, karena mampu berperan sebagai striker utama dan sekaligus penyerang di belakang striker.
(Baca: Alasan Sanchez tinggalkan Arsenal sama dengan Thierry Henry)
Strategi bertahan Mourinho
Mourinho menerapkan strategi bervariasi saat menukangi Manchester United, tergantung lawan yang dihadapi.
Kendati demikian, bermain bertahan adalah taktik yang paling sering diterapkan Mourinho dengan mengandalkan serangan balik untuk mematikan lawan.
Masalahnya adalah Alexis bukan pemain berkarakter bertahan seperti striker-striker MU lainnya, Ibrahimovic dan Lukaku, yang mau diperintah turun ke kotak penalti untuk ikut menjadi penghalang dalam situasi bola mati seperti sepak pojok atau tendangan bebas lawan.
Namun Mourinho bisa memanfaatkan kecepatan berlari Alexis saat melancarkan serangan balik, penyelesaian akhir pemain timnas Chile itu pun sudah teruji di klub sebelumnya. Pemain bernomor 7 itu diklaim memiliki mental juara seperti Mourinho.
Membantu Lukaku
Kemampuan mencetak gol dan kecepatan adalah faktor utama yang bikin Mourinho tertarik kepada Alexis. Namun kemampuan Alexis untuk melayani striker lain juga menjadi nilai tambah bagi skuad Manchester Merah.
Kehadiran Alexis bukanlah ancaman bagi striker Belgia, Romelu Lukaku, yang mencetak 11 gol dalam 10 pertandingan pertamanya setelah ditransfer dari Everton.
Apabila dimainkan bersama-sama, Alexis diyakini mampu memberikan ruang dan umpan untuk Lukaku yang torehan golnya mulai tersendat dalam beberapa laga belakangan.
Pemain Chile itu telah menciptakan 183 peluang dalam permainan terbuka selama tiga musim terakhir. Hanya Mesut Ozil dan gelandang Tottenham Christian Eriksen yang telah menciptakan lebih banyak peluang dari Alexis, menurut statistik Opta.
(Baca juga: Kepindahan Sanchez kembangkan kembali senyum sepak bola Chile)
Penerjemah: Alviansyah Pasaribu
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018