Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi IV DPR RI Hermanto mengapresiasi pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan yang dinilai berbagai kebijakannya benar-benar memperhatikan aspek keberlanjutan kawasan lautan nasional.
"Saya apresiasi apa yang dilakukan Menteri (Kelautan dan Perikanan) Susi tentang larangan cantrang," kata Hermanto di Jakarta, Senin.
Politikus PKS itu memandang perlu ada keseriusan pemerintah untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk melaut dengan memperhatikan aspek lingkungan.
Sebagaimana diwartakan, Pemerintah mengembangkan sektor kelautan dan perikanan di Tanah Air dengan memperhatikan pula aspek ekologi atau kelestarian lingkungan yang dinilai selaras penerapan berkelanjutan.
"Pemerintahan Presiden RI Joko Widodo memperhatikan ekologi kelautan," kata Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo Niken Widiastuti di Jakarta, Jumat (19/1).
Menurut Niken, perhatian terhadap ekologi adalah karena bila mengeruk hasil laut tanpa memperhatikan ekologi tentu saja bakal mengganggu produk kelautan.
Ia juga menyatakan bahwa di lautan Indonesia tersimpan harapan dan potensi yang luar biasa besar untuk dikembangkan.
Sementara itu, Direktur Utama Perum Perikanan Indonesia Risyanto Suanda mengemukakan bahwa industri perikanan di Indonesia adalah industri yang luar biasa besar dengan potensi yang bisa mendatangkan penerimaan bagi negara hingga ratusan triliun rupiah per tahun.
Sebelumnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan mempercepat pencapaian target kawasan konservasi laut seluas 20 juta hektare dari sebelumnya tahun 2020 menjadi lebih cepat 2 tahun, yaitu pada tahun 2018.
"Target kita tahun depan (2018) harus sudah tercapai 20 juta hektare kawasan konservasi laut," kata Sesditjen Pengelolaan Ruang Laut KKP Agus Dermawan saat membuka lokakarya "Merayakan Sembilan Tahun Konservasi di Sunda Kecil" di Jakarta, Kamis (9/8) lalu.
Menurut Agus, percepatan tersebut sesuai dengan arahan dari Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, antara lain, karena bertepatan dengan penyelenggaraan "World Conference Oceans" atau Konferensi Samudra Dunia yang bakal digelar di Bali, Indonesia, pada tahun 2018.
Dengan adanya penyelenggaraan itu, diharapkan pada saat ajang akbar itu, pemerintah dapat mendeklarasikan kawasan konservasi laut baru dengan luasan yang signifikan.
"Ini PR (pekerjaan rumah) besar yang harus dicapai pada tahun depan," katanya.
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018