Jepara (ANTARA News) - Sebuah sekolah menengah kejuruan swasta di Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, diterjang angin kencang sehingga rusak pada bagian atap bangunan di lima ruang sekolah serta sejumlah siswa mengalami luka ringan, Senin.
Menurut Kepala SMK Fadlun Nafis Bangsri Jepara, Akhmad Efendi di Jepara, Senin, peristiwa angin kencang terjadi pada Senin (22/1) pukul 10.00 WIB.
Saat kejadian, lanjut dia, dari lima ruang tersebut, dua ruang di antaranya memang terdapat aktivitas belajar mengajar.
Dari empat ruang milik SMK Fadlun Nafis Bangsri tersebut, kata dia, sebetulnya merupakan ruang laboratorium, namun dua di antaranya digunakan untuk kegiatan belajar mengajar, sedangkan satu ruang berukuran kecil merupakan ruang organisasi siswa.
Akibat kejadian tersebut, terdapat sejumlah murid yang mengalami luka-luka akibat kejatuhan material dari atap bangunan yang diterjang angin kencang.
Beruntung, kata Efendi, para siswa hanya mengalami luka ringan dan sudah mendapatkan pengobatan di Puskesmas terdekat.
Meskipun atap empat ruang sekolah tersebut rusak, kata dia, proses belajar mengajar para siswa tetap berajalan normal, karena ruangan yang sebelumnya digunakan untuk belajar mengajar akan dialihkan ke ruangan lain.
Apalagi, kata dia, di kompleks SMK Fadlun Nafis juga terdapat sekolah dasar (SD) serta PAUD, sehingga bisa digunakan sementara para siswa.
Peritiwa angin kencang tersebut, kata dia, di daerah sekitar memang jarang terjadi dan baru kali ini terjadi hingga mengakibatkaan atap sekolah rusak.
Untuk nilai kerugian, dia memperkirakan, bisa mencapai belasan juta lebih dan dalam waktu dekat akan dilakukan perbaikan, karena ruangan tersebut sangat dibutuhkan untuk menunjang proses belajar mengajar siswa.
Akhmad Miftahul Ulum, salah satu guru di SMK Fadlun Nafis mengatakan, saat diterjang angin kencang memang ada kegiatan belajar mengajar di dua ruangan kelas.
"Tiba-tiba, atap dari sisi utara mulai diterjang angin kencang dan ambruk. Beruntung saat itu, sebagian besar siswa sudah keluar menyelamatkan diri," ujarnya.
Adapun jumlah siswa yang mengalami luka-luka berjumlah 10 orang dan telah mendapatkan perawatan di Puskesmas setempat.
Warga Desa Bangsri, Kecamatan Bangsri, Jepara yang mengetahui peristiwa tersebut, langsung berdatangan untuk membersihkan sisa runtuhan atap baja dan genting.
Sementara itu, petugas Puskesmas Bangsri Solikin menuturkan, berdasarkan catatan pasien, memang ada 10 siswa SMK Fadlun Nafis yang sempat dirawat.
Hanya saja, kata dia, pada siang hari semua siswa yang menjalani perawatan tersebut diperbolehkan pulang.
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018