Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua DPP Partai Hanura kubu Daryatmo, Sudewo menuding Oesman Sapta Odang telah menggelapkan uang pungutan dana mahar dari para bakal calon kepala daerah, dengan menerima dana itu ke rekening sendiri.
"Pak Oesman Sapta yang saat itu sebagai Ketua Umum DPP Partai Hanura melakukan penyalahgunaan wewenang untuk kepentingan pribadi," kata Sudewo di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Senin.
Sudewo mengatakan dana mahar yang diminta dari para bakal calon kepala daerah yang diduga dimasukkan ke rekening OSO Sekuritas, telah diakui oleh Oesman.
"Itu sudah diakui langsung oleh Pak Oesman melalui media daring bahwa Pak Oesman sebagai ketua umum saat itu menarik mahar dan memasukkan uang tersebut ke Oso Sekuritas," katanya.
Menurut Sudewo, Oesman mematok `mahar` dari calon kepala daerah sebesar lebih kurang Rp350 juta.
"Dia sudah keluarkan rekomendasi kepada calon A. Tapi kalau ada calon B mau bayar lebih tinggi, ya dia keluarkan rekomendasi lagi. Jadi di sejumlah daerah terdapat rekomendasi yang double," katanya.
Kendati demikian, pihaknya tidak merinci nama-nama pemberi `mahar` tersebut.
Tak hanya uang mahar dari bakal calon kepala daerah, menurut dia, Oesman juga menggelapkan uang Kesbangpol dari pemerintah dan iuran dari kader partai Hanura ke rekening tersebut.
Menurut dia, penggelapan tersebut terjadi sejak November 2017 yang totalnya mencapai Rp200 miliar.
Sementara di tempat terpisah Oesman sendiri mengatakan bahwa uang tersebut dimasukkan ke OSO Sekuritas dengan alasan menyelamatkan uang partai, bukan untuk menggelapkan.
"Itu resmi. Sekuritas itu menyelamatkan uang partai," kata Oesman.
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018