Jakarta (ANTARA News) - DPR menyataan prihatin dengan semakin memburuknya situasi di Palestina dan mendesak agar tindakan kekerasan yang terjadi di sana segera diakhiri.
"Kami mendesak semua pihak yang terlibat dalam konflik tersebut agar menahan diri dalam penggunaan kekerasan dan kembali melakukan dialog damai, dalam upaya mencari soluasi bersama menuju sebuah pemerintahan bersatu," kata Ketua DPR, Agung Laksono, dalam pernyataan tertulis di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Rabu.
DPR mendesak pula agar semua faksi di Palestina menghormati hukum dan proses demokrasi serta kembali ke Perjanjian Mekkah yang telah disepakati sebelumnya.
Selain itu, semua faksi di Palestina juga diminta agar meraih tujuan nasional menurut hukum konstitusi Otoritas Nasional Palestina, serta menghormati legalitas dan menjamin keberadaan institusi-institusi nasional Palestina.
DPR mengecam intervensi yang dilakukan Israel dan negara-negara Barat, terutama AS, dalam menciptakan konflik bersenjata di antara beberapa faksi di Palestina, serta berpihak kepada faksi tertentu, namun terus meniadakan bantuan terhadap masyarakat Palestina di Gaza.
DPR juga menekankan bahwa solusi adil dan damai bagi konflik internal Palestina tidak seharusnya mengabaikan hasil dari proses demokrasi, termasuk pemerintahan yang telah terpilih secara demokratis.
"Kami sangat prihatin atas penghancuran infratsruktur vital di Palestina dan konflik bersenjata yang terus berlangsung yang dapat memperburuk krisis kemanusiaan pada masyarakat Palestina," kata Agung.
DPR mengajak semua anggota Parlemen negara-negara Organisasi Konferensi Islam (OKI) dan Liga Arab untuk memberikan bantuan keuangan, serta mendesak pembebasan segera para Anggota Parlemen Palestina yang berada dalam penahanan Israel.
"Kami menekankan pentingnya persatuan dalam memfokuskan perjuangan untuk membebaskan Palestina dari pendudukan Israel," kata Agung. (*)
Copyright © ANTARA 2007